• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Zuly Qodir: Keberpihakan Pimpinan Muhammadiyah untuk Masyarakat Kecil Dipertanyakan

Zuly Qodir: Keberpihakan Pimpinan Muhammadiyah untuk Masyarakat Kecil Dipertanyakan

  • 10 Juli 2010, 18:40 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3407

JOGJAKARTA (KU) – Muktamar Seabad Muhammadiyah telah usai dan ditutup secara resmi oleh Wapres Boediono, Kamis (8/7). Dalam muktamar yang berlangsung di Yogyakarta ini, Din Syamsudin kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2010-2015. Tak terkecuali warga Muhammadiyah, masyarakat pun menaruh harapan besar kepada Din Syamsudin untuk membawa Muhammadiyah menjadi lebih baik.

Peneliti Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) UGM, Dr. Zuly Qodir, mengatakan tantangan yang dihadapi Muhammadiyah sangat kompleks dan berat. Oleh karena itu, para pimpinan Muhammadiyah harus memiliki daya tahan yang kuat atas godaan materialisme dan politik praktis.

Zuly Qodir menilai komposisi 13 pengurus pimpinan pusat yang terpilih masih didominasi wajah-wajah lama, seperti Din Syamsudin, Mohammad Muqodas, Malik Fadjar, Dahlan Rais, Haedar Nashir, Godwill Zubeir, dan Bambang Sudibyo. Wajah-wajah baru yang muncul, antara lain, Syafig Mugni, Abdul Mu'thi, Agung Danarto, Fatah Wibisono, dan Syukrianto. Namun, dari ketiga belas pimpinan pengurus ini, kata Qodir, hanya tiga orang yang sering merespon isu globalisasi dan neoliberalisme. "Orang yang sensitif globalisme dan neoliberalisme hanya Din, Malik Fadjar, dan Haedar Nashir. Lainnya tidak," ujar Qodir dalam Diskusi "Muhammadiyah dan Pemihakan pada Wong Cilik" di PSPK UGM, Kamis sore (8/7).

Dari komposisi 13 pimpinan pengurus ini, Qodir pesimis para pengurus tersebut memiliki keberpihakan membela orang-orang kecil. Ia mencontohkan renstra Muhammadiyah yang dibuat untuk lima tahun lalu juga tidak membahas keberpihakan terhadap orang-orang kecil, bahkan renstra itu dibuat oleh konsultan World Bank. "Renstra Muhammadiyah dipandu dengan mendatangkan seorang fasilitator konsultan dari Bank Dunia untuk merumuskan program sampai tahun 2030. Memang mengerikan jika kemudian program yang disusun oleh pengurus lima tahun lalu dibawah Din Syamsudin menjadi pijakan untuk lima tahun mendatang sebab gejala ke arah pragmatisme ekonomi dan politik telah jelas terjadi selama tiga tahun terakhir dalam Muhammadiyah," tambahnya.

Keberpihakan kepada masyarakat kecil dalam dunia pendidikan dan pelayanan kesehatan masih dipertanyakan Qodir. Menurutnya, pendidikan yang dikelola Muhammadiyah adalah pendidikan yang mahal, tetapi tidak memiliki karakteristik yang jelas dengan pendidikan lainnya. Bahkan, rumah sakit Muhammadiyah tidak ada bedanya dengan rumah sakit swasta lainnya, bahkan juga dengan rumah sakit negeri. "Pelayanan pada kaum miskin sedikit tersendat karena persoalan pendanaan dari Muhammadiyah. Muhammadiyah tampak menggantungkan pada negara untuk membantu pengentasan kaum miskin," tutur anggota Majelis Pemberdayaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Masyarakat Jangan Terpengaruh Isu SARA dalam Pilkada

    Tuesday,21 February 2017 - 16:15
  • PuKAT Korupsi: DPR Tidak Sensitif dengan Suara Rakyat

    Thursday,12 November 2009 - 14:00
  • Romo Magnis: Radikalisme dan Eksklusivisme Tantangan Kebangsaan Indonesia

    Friday,26 July 2019 - 15:57
  • Raih Doktor Usai Meneliti Manajemen Rumah Sakit Muhammadiyah

    Monday,09 February 2015 - 8:33
  • BUMR Upaya Mengatasi Kesenjangan

    Tuesday,16 April 2019 - 11:52

Rilis Berita

  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti
  • Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Wisata Panas Bumi Kawah Sikidang 06 February 2023
    Dataran Tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api. Selain menjadi sumber energi panas bumi denga
    Gusti
  • Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar 2 Miliar di 2022 06 February 2023
    UGM berkomitmen kuat untuk terus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya dalam pengembangan
    Satria
  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual