YOGYAKARTA- Keberhasilan seorang mahasiswa terutama untuk bisa langsung terjun di dunia kerja (karir) tidak lepas dari upaya untuk membangun dan mengembangkan nilai kompetitif yang dimiliki. Banyak kasus dijumpai gagalnya seorang lulusan dari suatu perguruan tinggi disebabkan nilai kompetitif yang dimiliki tidak dimanfaatkan secara optimal.
“ Yang penting itu adalah membangun dan mengembangkan nilai kompetitif yang dimiliki agar bisa bersaing dengan lulusan lain,’ ujar Charles A. Lim, HR Regional Director Procter & Gamble dalam “Membangun Nilai Kompetitif Mahasiswa” di Fakultas Psikologi, Jumat (9/7). Procter & Gamble merupakan perusahaan internasional yang memproduksi barang konsumen bermarkas di AS.
Charles yang juga alumni Fakultas Psikologi UGM dalam kesempatan itu mengatakan pembelajaran merupakan faktor penting yang perlu diingat oleh mahasiswa. Waktu dinilai bukan sesuatu yang penting untuk bisa menghambat seorang mahassiswa bisa masuk di dunia kerja. Ia mencontohkan Mc Donald yang berkembang pesat justru setelah 53 tahun.
“ Soal waktu kalau saya tidak penting. Justru pembelajaran merupakan kekuatan terbesar yang dimiliki seseorang untuk terus bisa berkembang,†katanya.
Sementara untuk tetap bisa bertahan terhadap kompleknya persaingan dunia kerja imbuh Charles beberapa hal yang patut dipegang oleh mahasiswa diantaranya keanekaragaman (diversity), kerendahan hati (humanity) serta pengenalan diri (ability). Disamping itu mahasiswa diharapkan juga tetap bisa mengembangkan diri melalui pembangunan character (karakter), communication (komunikasi), dan culture (budaya).
“ Kalau kita bisa mengenali kelebihan dan kelemahan yang dimiliki diharapkan ketika sudah ada di dunia kerja akan tetap bisa eksis,†urai Charles.
Di sisi lain alumni fakultas Psikologi lainnya, Awaldi MM Senior Vice President HR CIMB Niaga menambahkan meskipun menyandang nama besar UGM selama ini masih ditemui alumni Fakultas Psikologi khususnya yang belum agresif dan percaya diri (confidence) di dunia kerja (karir) sehingga sering membuat gagal ketika akan masuk maupun pindah pekerjaan.
“ Karakter personal mungkin punya tapi mereka tidak agresif dan confidence sehingga kemampuannya untuk masuk maupun pindah pekerjaan masih kurang,†imbuh Awaldi.
Terakhir, Ekoesli Gustiandi selaku Senior HR Corporate Strategy PT Astra Internasional dalam seminar tadi juga mengatakan meskipun kualitas manusia Indonesia cukup bagus diakuinya masih ketinggalan dibandingkan beberapa Negara lain seperti Singapura. Ekoesli dihadapan mahasiswa Psikologi juga berharap supaya mahasiswa unggul bisa memegang teguh prinsip keberagaman, ketulusan dan kejujuran.
“ Indeks kompetitif manusia Indonesia masih rendah dibanding Negara lain semisal Singapura. Untuk itu sejak saya dulu kuliah hingga bekerja seperti saat ini tetap memegang prinsip keberagaman, ketulusan serta kejujuran agar tetap unggul,†punkas Ekoesli.
Seminar yang digelar ini merupakan salah satu rangkaian Reuni 25 Tahun Alumni Fakultas Psikologi UGM. Rangkaian lain kegiatan tersebut diantaranya sharing dosen bersama alumni serta pagelaran Jazz yang menghadirkan Trie Utami (Humas UGM/Satria)