Menyusul keberhasilan pelaksanaan DREaM ditahun 2009, UGM kembali menyelenggarakan International Students Summer Program bertajuk DREaM 2010. Kegiatan kali ini bertema “Preparing Global Future Leaders for Better Awareness and Mutual Understanding among Nations”. Sebuah program yang mengadopsi pendekatan kerja sama dialog antaragama (interfaith dialogue) untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.
“Kerjasama antarumat beragama merupakan solusi yang penting dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang akhir-akhir ini terjadi, terutama yang berakar pada permasalahan keyakinan atau keagamaan,” ujar Dr. Rachmat Sriwijaya, Jum’at (9/7) di ruang Fortakgama.Kepada Wartawan Rachmat menjelaskan kegiatan International Students Summer Program and World Youth Leader Assembly ini bermaksud mendatangkan mahasiswa-mahasiswa asing ke UGM untuk melakukan berbagai aktivitas secara bersama. Sebanyak 100 peserta dari 100 negara yang diharapkan hadir hanya 72 peserta dari 25 negara yang kemudian menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi dalam kegiatan DREaM kali ini.
“Dibanding tahun lalu yang diikuti 35 mahasiswa dari 12 negara, maka kegiatan DREaM tahun ini dinilai signifikan dilihat dari sisi jumlah,” papar Kepala Kantor Urusan International UGM ini.
Selain Departemen Luar Negeri, kegiatan ini mendapat dukungan pula dari pemerintah asing di Jakarta dan KBRI di negara-negara sahabat. Emirat Arab menjadi negara paling banyak mengirimkan perwakilannya untuk DREaM tahun ini. “Tercatat Emirat Arab akan mengirimkan 15 orang utusannya,” jelas Rachmat.
Dijelaskan DREaM merupakan kegiatan yang diancang untuk menyiapkan pemimpin dunia di masa mendatang. Kegiatan ini dinilai sebagai Future Global Leader, karena sebagian besar peserta adalah mahasiswa-mahasiswa berasal dari Perguruan Tingi berkualitas di dunia. Setidaknya mereka yang mengikuti ajang DREaM ini diharapkan menjadi pemimpin di tingkat nasional dan tidak menutup kemungkinan untuk kepemimpinan tingkat dunia.
“Mereka dipersiapkan dalam satu wadah untuk bisa saling berinteraksi, saling mengenal budaya hingga membentuk networking dimanapun dan dalam posisi apapun. Dengan begitu bisa saling kontak,” jelasnya.
DREaM kali ini mengangkat tiga bahasan utama, yaitu tentang ekonomi mikro, penanggulangan bencana dan interfaith dialogue. Kegiatan selama delapan hari, tanggal 8 s.d 20 Juli 2010 ini akan menghadirkan pembicara mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang akan memberikan materi kuliah umum bertema “creative Economics” di FEB UGM. Selain itu akan hadir pula Krisnina Maharani Tandjung pendiri Yayasan Warna Warni yang akan berbicara mengenai batik bertajuk “Batik as the channel to empower community”.
Michelle Ayu Chinta selaku ketua umum penyelenggara menjelaskan DREaM 2010 sedikit berbeda dengan kegiatan serupa di tahun sebelumnya. DREaM kali ini dinilai kegiatan paling unik di Indonesia selama ini, sebab kegiatan-kegiatannya tidak hanya diisi lecturing berupa pemberian materi kepada peserta Summer Program, namun diisi pula dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat kolaboratif. Sehingga disamping materi pengajaran, kegiatan DREaM melakukan pula kegiatan-kegiatan excursi. “Dengan Java Bakpia misalnya, para peserta akan belajar secara bersama cara membuat kue bakpia. Demikian juga excursi ditempat-temat lain, dan yang paling menarik para mahasiswa asing akan turut merasakan KKN dalam beberapa hari di lokasi KKN UGM Imogiri, Kotagede dan Turi,” papar Michelle. (Humas UGM/ Agung)