Universitas Gadjah Mada kembali menggelar pameran hasil riset terkini dari dosen, peneliti dan karya mahasiswa dalam UGM Research Week 2010. Kegiatan yang berlangsung selama sepekan, tanggal 12 s.d 17 Juli 2010 ini diharapkan menjadi media belajar antar pemangku kepentingan untuk menyelesaikan beragam masalah yang dihadapi oleh bangsa.
“Hasil riset yang dihasilkan oleh peneliti UGM diharapkan bisa bermanfaat untuk membangun bangsa dan membawa Indonesia menjadi masyarakat yang besar karena kebesaran jiwa dan usaha kerasnya,†papar Rektor Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D di Grha Sabha Pramana, Senin (12/7) saat membuka gelar pameran.
Dikatakannya hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi tidak akan berguna jika hanya berhenti pada laporan penelitian semata. Sebagai produk masyarakat ilmiah penelitian perlu untuk disosialisasikan dan diseminasi informasi kepada masyarakat luas.
Hasil penelitian, kata Rektor tidak memiliki makna apabila tidak bisa diterapkan oleh masyarakat. Bahkan penelitian diharapkan bisa membantu masyarakat sekaligus sebagai upaya menjawab berbagai permasalahan yang tengah dihadapi.
“Penelitian dapat berupa teknologi baru atau apa saja yang bisa diterapkan hingga ke level industri. Bisa juga berupa rekomendasi atas penyelesaian suatu permasalahan,†kata Sudjarwadi.
Dalam Research Week kali ini LPPM sebagai pihak penyelenggara menggelar pula berbagai kegiatan pendukung. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya kuliah umum dari Prof Mag Dr Gunther K Bonn dari Universitas Insbruk Austria yang membawakan materi “On Gnomic, Metabolismics, Proteomics; Perspectives for the Future” di Balai Senat UGM dan penyerahan 11 mahasiswa asal Austria dan 3 dosen pembimbingnya mengikuti program KKN-PPM di Kulonprogo.
Dr. Wisnu Nurcahyo selaku Ketua Panitia penyelenggara Research Week 2010 menjelaskan pameran diikuti oleh perwakilan 18 fakultas, 20 pusat studi, 15 unit kerja dan 27 usaha mikro, kecil dan menengah binaan LPPM UGM. Untuk pameran riset terkini diharapkan bisa menjadi wadah bertemunya antar pemangku kepentingan.
“Kondisi tersebut diharapkan pula mampu mendorong pemerintah, kalangan industri, dunia usaha serta masyarakat. Mereka bisa saling intensif memanfaatkan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Bahkan semua pihak bisa saling belajar dan berinteraksi dan berdiskusi tentang informasi terkini mengenai kebijakan dan strategi dalam penciptaan pengetahuan melalui riset dan pengabdian masyarakat,” kata Wisnu.
Sementara itu, perwakilan dari Austria yang diwakili Duta Besar, Dr. Klaus Woelfer menyatakan pihaknya mengapresiasi positif langkah kerjasama yang berjalan antara kedua negara. Keterlibatan mahasiswa Austria dalam program KKN-PPM UGM bisa jadi simbol eratnya kerjasama yang telah terjalin selama ini.”Kita akan upayakan peningkatan kerjasama berbagai bidang dengan UGM. Apalagi posisi Yogyakarta sangat penting setelah ibukota Jakarta. Ke depan akan lebih banyak mahasiswa dilibatkan dalam program kerjasama,” kata Klaus. (Humas UGM/ Agung)