Staf laboran dari Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) UGM, Tri Wahyudi, S.Kom dinyatakan sebagai juara pertama Seleksi Nasional Akademisi Berprestasi Nasional tahun 2010. Menyusul di peringkat dua Rini Purnawati, BSc, STP, MSi dari IPB dan Aris Hartaman, S.T dari Institut Teknologi Telkom di peringkat ketiga.
Mewakili UGM pada kompetisi yang berlangsung di Jakarta tanggal 12-14 Juli 2010 lalu, Tri Wahyudi berhasil menyisihkan 59 peserta dari berbagai PTN dan perwakilan 12 Kopertis dari seluruh Indonesia. Proses seleksi pun berlangsung cukup ketat masing-masing peserta mendapat penilaian melalui 3 tahap. Tahap penilaian portofolio yang dibuat perserta, presentasi diskripsi diri dan karya inovatif , serta focus group discussion.
Selain itu para peserta selama pemilihan mendapat pantauan psikolog secara terus menerus, serta mengikuti psikotest maupun leadership group discussion. “Salah satu keunggulan menyolok dari Tri Wahyudi dibanding kompetitor yang lain terletak pada kompetensinya sebagai laboran yang dinilai mumpuni. Tidak hanya dalam pengoperasian alat, tetapi juga kalibrasi maintenance,” ungkap Dr. Tri Joko salah satu juri di ajang tersebut di kampus UGM, Senin (19/7).
Bahkan bersama juri yang lain Prof Nurpilihan Bafdal (UNPAD), Komar Sutriah, M.Si (IPB), Prof Bambang Sugiarto (UI) dan Dr. Sritomo Wignhosoebroto (ITS), Tri Joko memberikan penilaian tinggi terhadap Tri Wahyudi. Ia dinilai berhasil mengembangkan sistem informasi dan database bahan laboratorium yang sudah diimplementasikan di LPPT-UGM. Disamping itu berkat pengalaman dalam implementasi ISO 17025-2005 yang diperoleh di LPPT sebagai laboratorium terakreditasi ia terlihat sangat menguasai dalam focus group discussion.
Tri Joko lebih jauh menjelaskan kegiatan Seleksi Akademisi Berpretasi tingkat nasional untuk kategori laboran tahun 2010 merupakan seleksi tahun kedua. Setelah pada tahun sebelumnya (2009) Laboran dari Universitas Indonesia dinyatakan menjadi yang terbaik pertama. “Pada tahun lalu laboran UGM tidak berhasil masuk posisi 10 besar. Sehingga capaian tahun ini merupakan lompatan yang sangat luar biasa, meski dibanding beberapa perguruan tinggi lain persiapan UGM termasuk paling minim. Sebagai perbandingan UNPAD telah