Pusat Studi Pancasila UGM berencana menggelar sarasehan bertema “Mencari Solusi atas Krisis Kebangsaan. Sarasehan yang akan dilaksanakan di Auditorium Fakultas Teknologi Pertanian UGM hari Rabu, 21 Juli 2010 menurut rencana menghadirkan Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Drs. HM. Idham Samawi, Prof. Dr. dr. Sutaryo, para tokoh pendidik, budayawan, agawan, pemuda dan mahasiswa/ pelajar.
Menurut Kepala Pusat Studi Pancasila UGM Drs. Sindung Tjahyadi, M.Hum format sarasehan sedikit berbeda dengan yang sebelumnya. Dimana sarasehan akan mendudukan narasumber dan peserta dalam posisi yang sama, saling bertukar pandangan mengenai berbagai persoalan bangsa. “Sesungguhnya sarasehan ini terbuka bagi siapa saja. Hanya secara selektif panitia mengundang peserta dari berbagai lapisan usia dan profesi,” ujarnya, Senin (19/7).
Beberapa tokoh yang diharapkan terlibat pada penyelenggaraan sarasehan kali ini diantaranya Drs. H. Pitoyo, M.A (pengamat dan aktivis kebangsaan), Drs. Wagiyo, S.H (tokoh Lansia), Darmanto (Masyarakat Peduli Media), Drs. Untoro, M.A (tokoh pemuda) dan Drs. Sulistyo, S.HCN, M.Si (Kepala Dinas Sosial DIY). Selain itu akan turut sumbang saran pula beberapa pengurus Paguyuban Kebangsaan di Jakarta seperti Drs. Hernowo Hadiwangga, Drs. B. Parmanto, Ibu Wuryanti Sutopo dan Pamengku B.
Heri Santoso, S.S., M.Hum selaku ketua panitia sarasehan mengatakan jika tidak segera berbenah diri, Indonesia terancam sebagai negara gagal. Karena kondisi tersebut telah menggelisahkan sejumlah aktivis kebangsaan akhir-akhir ini. “Kegelisahan tersebut mencuat manakala berlangsung Sarasehan Nasional “Nasionalisme dan Pembangunan Karakter Bangsa” pada bulan 19-20 Mei 2010 lalu dan saat Konggres II Pancasila di Denpasar pada tanggal 1 Juni 2010,” ujar Heri.
Dikatakannya, salah satu rekomendasi yang berhasil ditelurkan dari dua pertemuan besar tersebut adalah perlu dibentuknya pelembagaan dan pembudayaan kembali Pancasila. Harapan itu tentu saja dapat terwujud manakala seluruh komponen bangsa baik masyarakat maupun pemerintah berinisiatif membangun komunikasi bersama dalam mencari solusi terbaik dalam mengatasi krisis kebangsaan.
Karenanya sarasehan diharapkan menghasilkan butir-butir kesepakatan baik pada tataran konseptual, kelembagaan maupun program aksi. Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan pula membantu untuk penyelesaian berbagai masalah kebangsaan saat ini. Oleh karena itu, sesuai dengan semangat sarasehan semua yang hadir memiliki kesempatan yang sama untuk menyampaikan pemikirannya mengenai masalah kebangsaan sehingga tidak terfokus pada figur narasumber. “Sarasehan ini dikemas secara serius, namun penyajian acaranya bernuansa kekeluargaan dengan diselingi penayangan film animasi Garuda Pancasila, macapat dan siteran,” tukasnya. (Humas UGM/ Agung)