JOGJAKARTA (KU) – Bagi sebagian siswa atau mahasiswa baru, belajar ilmu akuntansi merupakan sesuatu yang kurang menarik dan cenderung membosankan. Mereka merasa kesulitan dalam memahami dan mengerti akuntansi. Tidak heran, jika mereka hanya mengetahui akuntansi hanya sebatas ‘debet dan kredit’. Padahal, proses pembelajaran dan pemahaman yang tersendat mengenai akuntansi akan menghambat penelusuran dan pengembangan akuntansi sebagai ilmu yang sebenarnya memiliki cakupan luas. Jangan putus asa ! Kini masalah tersebut sudah diatasi, beberapa Dosen Fakultas Ekonomi Akuntansi (FEB) UGM mengenalkan cara pebelajaran inovatif berbasis matematika dalam pembelajaran akuntansi.
“Kita tidak perlu putus asa, saat ini sudah ditemukan metoda pembelajaran inovatif yang benar dan mudah untuk matakuliah akuntansi keuangan. Metoda ini justru diusulkan oleh oleh anak-anak bangsa Indonesia sendiri,†kata Dr. Sony Warsono, MAFIS, Akt., dalam workshop ‘Memahami Metoda Inovatif Pembelajaran Akuntansi Keuangan Pengantar’, di FEB UGM. Jumat (23/7).
Menariknya, kata Sony, metoda pembelajaran akuntansi yang diajarkan ini menggunakan ilmu matematika persamaan aljabar yang sudah dipahami oleh semua mahasiswa ketika belajar di pendidikan dasar. “Walaupun berbasis persamaan aljabar sederhana, tetapi dampaknya sangat luar biasa karena menjadikan mahasiswa antusias dan secara benar memahami akuntansi keuangan,†paparnya.
Dia menambhakan, dengan metoda baru tersebut maka pembelajaran akuntansi tidak hanya fokus pada standar akuntansi semata tapi juga dimbangi pengembangan dari prospek pengetahuan matematika sebagai ilmu murni. Sebelum menemukan metoda ini, kata Sony, sebagai pengajar, dia dan rekan-rekannya seringkali mencoba menerapkan berbagai teknik dan triks pembelajaran agar mahasiswa tertarik mempelajari akuntansi keuangan, tetapi hampir hasilnya selalu berujung dengan kegagalan dan kekecewaan.
“Memang akuntansi memiliki standar, namun yakinkan mahasiswa benar tahu ‘tambah dan kurang’, jangan dikenalkan debet dan kredit sebelum dia mengatahui teori akuntansi. Kita berempati bagi mahasiswa yang belum mengerti teori akuntansi. Kita tahu (akuntansi) tapi mahasiswa kesulitan,†kata penulis buku “Reformasi Akuntansi, Membongkar Bounded Rationality Pengembangan Akuntansi†ini. (Humas UGM/Gusti Grehenson)