JOGJAKARTA (KU) – Sebagai perguruan tinggi yang paling komprehensif di Indonesia dalam hal jenis-jenis cakupan ilmu yang ditanganinya, disertai jumlah mahasiswa dan dosennya yang paling banyak. UGM mengharapkan lulusannya selalu berkiblat pada kepentingan dan kemakmuran bangsa serta berorientasi pada keilmuan dan kebahagiaan manusia. Hal itu disampaikan oleh Rektor UGM Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dihadapan 1.189 lulusan program pascasarjana yang diwisuda di Grha Sabha Pramana, Rabu (28/7).
Ć¢ā¬ÅUntuk mewujudkan salah satu dari visinya, Ć¢ā¬Ėmengabdi kepada kepentingan dan kemakmuran bangsaĆ¢ā¬ā¢, UGM terus memperkuat sinergi antar segenap sivitas akademika, termasuk alumni yang tergabung dalam wadah KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada),Ć¢ā¬Ā kata Rektor.
Selain itu, UGM juga selalu berupaya mengadvokasi keunggulan-keunggulan lokal ke tingkat dunia sehingga bangsa Indonesia selalu dihargai oleh bangsa-bangsa besar lain di dunia. Ć¢ā¬ÅBaru-baru ini, UGM mendapat kepercayaan dari Bank Dunia untuk berbagi pengetahuan dengan masyarakat melalui keunggulan kearifan lokal. Dananya cukup besar, kita akan bekerjasama dengan pemerintah provinsi, pemerintah daerah serta melibatkan para alumni,Ć¢ā¬Ā ujarnya.
Dalam wisuda kali ini, sebanyak 1.189 lulusan yang diwisuda. Terdiri 1.138 master, 39 spesialis, dan 12 doktor. Lama studi rata-rata 2 tahun 1 bulan untuk program S-2, 4 tahun 5 bulan untuk program Spesialis, dan 4 tahun 6 bulan untuk program S-3.
Waktu studi tersingkat jenjang S-2 diraih oleh Yusup Gumilar Sukma Bhinekas dari Fakultas Teknik, Program Studi Perencanaan Kota dan Daerah, yakni 1 tahun 0 bulan. Jenjang spesialis diraih oleh Rusmiyati Wijaya dari Program Spesialis Ilmu Patologi Klinik Fakultas Kedokteran yang mampu menyelesaikan studinya dalam waktu 1 tahun 11 bulan; sementara jenjang S3 diraih oleh Dewi Ratnasari dari Program studi Ilmu-ilmu Humaniora Fakultas Ilmu Budaya, yang menyelesaikan studinya dalam waktu 2 tahun 6 bulan.
Lulusan S-2 termuda diraih Rachmawati Felani Djuria dari Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, yang berhasil meraih gelar master pada usia 23 tahun 0 bulan 20 hari. Sementara wisudawan S-2 reguler yang berpredikat cumlaude berjumlah 178 lulusan atau 15,64 % dari semua lulusan S-2.
Sedangkan, Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi diraih oleh Siti Syamsinur dari Program Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, yang mampu meraih IPK sempurna, 4,00. Selain Siti Syamsinur, tujuh orang wisudawan lainnya juga berhasil meraih IPK 4,00, sekaligus berpredikat kelulusan cumlaude diantaranya Alin Liana dari Fakultas Biologi, waktu studi 1 tahun 8 bulan, Hilda Susiyanti Debora Berek dari Fakultas Kedokteran Hewan, waktu studi 1 tahun 9 bulan, Sari Edi dari Fakultas Kedokteran Hewan, waktu studi 1 tahun 8 bulan, Wawing Walidi, dari Fakultas Kedokteran Hewan, waktu studi 1 thn 9 bln, Laely Fitria Hidayatiningrum dari Fakultas Teknik, waktu studi 1 thn 7 bln, Sumini dari Sekolah Pascasarjana, waktu studi 2 thn 9 bln, dan Budi Santoso dari Sekolah Pascasarjana, waktu studi 1 thn 8 bln.
Dari 1.189 orang yang diwisuda, mereka diantaranya Walikota Gorontalo Adhan Dambea yang lulus program Studi Ilmu Komunikasi, FISIPOL, Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat Tarman Azzam, Gubernur Akademi Angkatan Laut (AAL) Laksamana Pertama TNI Hari Bowo, keduanya lulus Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana. Sedangkan Bibit Waluyo, Gubernur Jateng, tampak duduk bersama para orang tua wisudawan lainnya. Ia menghadiri wisuda salah satu anaknya, Rini Tri Utami, lulus magister kenotariatan, Fakultas Hukum. (Humas UGM/Gusti Grehenson)