JOGJAKARTA (KU) – Sektor Pendidikan menjadi prioritas pemerintah dari masing-masing negara-negara ASEAN dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia di kawasan Asia Tenggara. Hal itu dilakukan berkenaan akan dibentuknya Komunitas ASEAN atau ASEAN Community tahun 2015.
“Pendidikan sangat penting, karena ASEAN Community yang diinginkan tersebut didasarkan atas tiga pilar yaitu Komunitas Keamanan ASEAN, Komunitas Ekonomi ASEAN dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN,†ujar Dr. Donald Tambunan, Direktur bidang kerjasama Sosio Kultural ASEAN, Sekretariat ASEAN, dalam acara pembukaan pertemuan ke-26 ASEAN University Network (AUN), di Balai Senat UGM, Kamis (29/7). Dalam kesempatan tersebut, Tambunan didampingi Rektor UGM Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D, Chairman the Board of Trustees AUN, Dr. Sumate Yammon, dan Direktur Eksekutif AUN Prof. Dr. Nantana Gajaseni.
Tambunan menjelaskan, program yang dilaksanakan oleh AUN selaras dengan program yang dilakukan oleh ASEAN. Dia pun mengharapkan agar AUN nantinya bisa menjadi pelopor dan berperan aktif dalam pemberdayaan SDM di kawasan ASEAN. Bahkan ia menilai, AUN memiliki peran strategis untuk meningkatkan hubungan kerjasama anatar negara ASEAN melalui kerjsama antar universitas.
“Selain bisa mensinergikan program di bidang pendidikan di kawasan ASEAN. AUN juga bisa bersinergi dengan universitas internasional lainnya,†kata Tambunan.
Sumate Yammon mengatakan AUN berencana akan meningkatan jaringan antar perguruan tinggi ASEAN. Selain itu, pihaknya juga berencana memperluas jumlah keanggotaan AUN. Saat ini mereka sedang menimbang beberapa proposal pengajuan dari universitas yang ingin menjadi anggota. Tidak menutup kemungkinan, AUN menggandeng kerjasama dengan perguruan tinggi di Amerika, Eropa, Afrika dan Asia pasifik. Oleh karena itu, universitas yang menjadi anggota wajib mengikuti standar penjaminan mutu yang diterapkan AUN. “Penjaminan mutu yang ketat ini dilakukan agar universitas di ASEAN yang menjadi anggota mendapatkan pengakuan dari universitas Top di dunia,†ujarnya.
Menurutnya, standar penjaminan mutu yang diterapkan AUN selama ini cukup memberikan hasil signifikan. Bahkan beberapa universitas kini dinilainya memiliki jaminan mutu yang justru lebih baik dari standar yang diterapkan AUN. Namun, Yamoon tidak mau menyebutkan universitas mana yang ia maksudkan.
Disamping adanya proses penjaminan mutu, kata Yamoon, the Board of Trustees AUN juga tengah menyusun program pertukaran mahasiswa antar universitas di ASEAN melalui program transfer kredit mahasiswa. Misalnya, mahasiswa yang kuliah di Universitas Chulalongkorn, Thailand, berkesempatan kuliah satu semester atau satu tahun di UGM, UI atau ITB, dimana kredit mata kuliah yang diambil diakui satu sama lain.
Sementara Sudjarwadi mengatakan agenda pertemuan Board of Trustees AUN yang berlangsung dua hari di UGM diantaranya mengevaluasi proposal keanggotaan baru AUN, mengevaluasi hasil kerjasama anggota AUN dengan beberapa universitas di Jepang, Korea dan China . (Humas UGM/Gusti Grehenson)