JOGJAKARTA (KU) – Pernahkah anda membayangkan jika tulisan seorang Guru atau Dosen dengan tinta spidol di whiteboard akan tersimpan langsung bentuk digital di komputer?kendati catatan di whiteboard itu sudah dihapus, lalu berganti dengan catatan lainnya. Tentunya, para siswa/mahasiswa akan akan senang dengan hal ini, sebab mereka tak perlu lagi susah-susah menulis di buku catatannya. Cukup mendengarkan saja di kelas.
Situasi ini bukan tidak mungkin kita bisa temui nantinya, karena kini teknologi penglihatan computer (computer vison) tengah dikembangkan oleh para ahli di seluruh dunia. Salah satunya, Ir. Linggo Sumarno, yang kini tengah mengembangkan teknik pengenalan kata tulisan tangan yang menggunakan kombinasi Jaringan Syaraf Tiruan (JST) perambatan balik. Teknik yang dibuat oleh pria lulusan sarjana teknik elektro UGM menggunakan citra kata terisolasi dalam format biner, sedangkan keluarannya berupa teks kata.
“Tingkat pengenalan dengan JST ini mencapai 84,79 persen dalam mengenali 480 kata dari 10 penulis, serta 80,75 persen dalam mengenali 4.800 kata dari 100 penulis,†ujar Linggo Sumarno, Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta ini dalam ujian promosi memperoleh gelar doktor di juruan teknik elektro, Fakultas Teknik (FT) UGM, Kamis (27/7). Bertindak selaku promotor Prof. Adhi Susanto, M.Sc., Ph.D., dan Ko-promotor Prof. Dr. Ir. Sri Widodo, DEA dan Drs Jazi Eko Istiyanto, M.Sc., Ph.D.
Dalam penelitiannya, Sumarno mengambil sampel tulisan tangan dari 100 penulis, terdiri dari mahasiswa teknik elektro dan teknik informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, dosen Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma, serta orang tua murid di SD Adisutjipto Yogyakarta.
Pria kelahiran Ngawi, 16 desember 1968 menyampaikan, kombinasi Jaringan Syaraf Tiruan yang dikembangkannya terdiri atas lima jaringan syaraf tiruan yang berasitektur sama namun memiliki nilai-nilai bobot yang saling berbeda. Kendati begitu, Jaringan syaraf tiruan ini baru mampu mengenal huruf, belum pada angka-angka. “JST ini mengenali kata-kata yang ditulis secara latin, cetak ataupun gabungan latin dan cetak,†ujar pria lulus doktor ke-1248 dari UGM ini.
Dalam disertasinya yang berjudul, “Kajian Teknik Pengenalan Kata Tulisan-Tangan Menggunakan Kombinasi jaringan Syaraf Tiruan Perambatan Balikâ€, Sumarno menerangkan, pengenalan kata JST menggunakan citra kata dan citra huruf tulisan tangan yang terisolasi dengan format biner, yang merupakan hasil scanning lembar pengambilan data dengan resolusi 300 dpi.
Sedangkan untuk membantu proses penelitian JST-nya, Sumarno menggunakan algoritma-algoritma penglihatan komputer yang pada dasarnya memerlukan komputer-komputer yang berdaya tinggi. Meski demikian, menurutnya, algoritma-algoritma yang dikembangakan dalam penelitian ini juga bisa dimplementasikan dalam prosesor-prosesor tertanam yang bentuknya lebih kompak. (Humas UGM/Gusti Grehenson)