JOGJAKARTA (KU) – Mahasiswa UGM kembali menorehkan prestasi yang membangggakan di kancah Internasional. Salah satu mahasiswanya, Albert Gunawan, berhasil menorehkan namanya sebagai orang pertama dari Indonesia menyabet emas di ajang International Mathematics Competition for Univercity Student (IMC) di Blagoevgrad, Bulgaria pada 24 – 30 Juli lalu.
Kempetisi yang diikuti 329 peserta dari lebih 30 negara ini, Indonesia mengirim 7 peserta. Dua orang peserta dari UGM, sisanya dari UI, ITS, ITB, Universitas Airlangga, dan STT Telkom. Cukup membanggakan bagi UGM, dua orang mahasiswanya berhasil meraih medali emas dan perak. Yang menyabet perak ini adalah Made Tantrawan. Ia berasal dari jurusan yang sama dengan Albert Gunawan, yakni jurusan matematika, FMIPA.
Di ajang IMC kali ini, sebetulnya untuk kali keempat Albert mengikuti kompetisi tahunan ini. Tentunya torehan prestasi di kompetisi kali ini menjadi puncak terbaiknya. Karena di kompetisi sebelumnya, Albert hanya memperoleh medali perunggu. Ia pun merasa senang. Bagi Albert, soal-soal yang diuji, diantaranya analisis aljabar, kombinatorik dan biometri cukup familiar baginya. Ia pun sangggup menyelesaikan soal-soal itu dengan baik. “Awal-awalnya mengalami kesulitan, tapi ketika bisa menemukan penyelesaian ada rasa puas,†kata pria kelahiran Temanggung, 22 tahun lalu ini.
Pria kurus yang biasa mengenakan kacamata minus ini, memang terkenal pendiam dan irit bicara. Nada suaranya yang pelan, sempat membuat para wartawan memintanya untuk mengulangi beberapa perkataannya saat menjawab pertanyaan dari wartawan. Namun Anak bungsu dari dua bersaudara dari pasangan wiraswastawan Agus Purwanto dan Lanny Chandrawati mengaku dirinya tidak menyangka jika berhasil meraih emas. Padahal, langganan medali emas setiap tahunnya selalu diraih peserta dari Rusia, Amerika, Iran dan Ukraina.“Cukup senang jika bisa juara,†kata Albert yang mengaku menghabiskan waktu 2,5 jam sehari untuk mempersiapkan keikutsertaannya di ajang IMC 2010 ini.
Bagi Albert mengikuti kompetisi matematika, bukanlah pengalaman yang pertama. Sejak duduk di bangku SMA dia kerap mengikuti ajang semacam ini. Seiring dengan itu, prestasi pun kerap diraihnya, baik lokal, nasional maupun internasional.
Bahkan saat belajar di SMA Negeri 1 Temanggung, Albert sempat menjadi salah satu anggota Tim International Mathematics Olympiad (IMO) 2006 di Slovenia. Namun sayang, karena tidak memperoleh visa, dia batal ikut berkompetisi.
Diluar itu, sederet prestasi pernah diraih Albert. Dia pernah menjadi pemenang lomba matematika UNDIP tahun 2006 dan juara I Kompetisi Matematika Unnes 2005. Dia pernah pula meraih medali perunggu Asian Pasific Mathematic Olympiad 2006.
Sedangkan Made Tantrawan yang baru masuk semester dua ini, justru keikutsertaannya dalam kompetisi ini untuk pertama kalinya. Dia bersyukur, karena berhasil meraih perak. Pria lulusan SMAN 3 Bali ini mengaku sejak duduk dibangku SMA mengidolakan Albert yang diketahuinya sudah banyak mengukir prestasi. Ia pun baru bertemu Albert saat kuliah di jurusan matematika, FMIPA UGM. Albert pun banyak berbagai pengalaman dengannya. “Mas, Albert banyak memotivasi saya,†katanya.
Menilik perjalanan Albert dan Made menuju IMC 2010 memerlukan proses yang panjang dan sulit. Mereka harus mengikuti seleksi di tingkat universitas. Di tingkat nasional, mereka harus menyisihkan 25 orang yang telah lolos seleksi. Jerih payah yang mereka lakukan sebelumnya, telah menuai sukses, setidaknya mengharumkan nama bangsa. Tidak cukup itu saja, tawaran kini banyak menghampiri Albert. Ia pun kebanjiran tawaran beasiswa dari Universitas dari luar negeri untuk melanjutkan studi masternya. Salah satunya dari Universitas leiden, Belanda. Kendati sudah menerima tawaran itu, Albert tetap berkeinginan bekerja di Indonesia kelak. “Ya saya lebih senang bekerja di sini,†katanya bangga. (Humas UGM/Gusti Grehenson)