Program Diploma Fakultas Ekonomi UGM kembali melepas 73 lulusan Kelas Khusus Akuntansi Keuangan Daerah. Upacara pelepasan berlangsung hari Rabu malam (4/8) ditandai penyerahan sertifikat yang disampaikan Ketua Pengelola Program Diploma Ekonomi UGM, Dr. Fahmy Radhi. “Sebanyak 73 lulusan kelas khusus Akuntansi Keuangan Daerah ini berasal dari Kabupaten Kotabaru dan Kotamadya Banjarmasin. Kota Banjarmasin berhasil meluluskan 30 peserta dari 19 SKPD, sementara Kabupaen Kotabaru 43 peserta dari 16 SKPD,” ujar Fahmy Radhi dalam sambutannya.
Selain memberikan apresiasi atas prestasi yang telah diraih, Fahmy mengungkapkan bahwa proses Kelas Khusus Akuntansi Keuangan Daerah telah berlangsung dengan tetap mengacu pada standar-standar yang telah ditetapkan Universitas Gadjah Mada. Acuan-acuan tersebut, misalnya dalam hal penilaian, kehadiran di kelas, hasil ujian dan tugas akhir yang telah dikerjakan. Masing-masing peserta dipandang telah memenuhi berbagai proses standar yang telah ditetapkan UGM. “Karenanya tidak mengherankan bila Kabupaten Kotabaru maupun Kotamadya Banjarmasin untuk angkatan kali ini mencapai tingkat kelulusan 100 persen,” ungkapnya di Auditorium Program Diploma Ekonomi UGM.
Universitas Gadjah Mada berharap dari penyelenggaraan kelas khusus, ini dapat memberikan manfaat dan nilai tambah khususnya bagi peserta. Dengan demikian manfaat itu bisa dirasakan pula oleh SKPD-SKPD setempat dan selanjutnya berdampak bagi kemajuan kabupaten dan kotamadya.
Menurut Fahmy ketrampilan dan pengetahuan di bidang akuntansi keuangan daerah memang sangat dibutuhkan. Dengan kelas khusus ini diharapkan mampu mendorong kondisi di kedua daerah dalam meningkatkan akuntabilitas serta kapabilitas. Oleh karenanya teori dan praktek yang telah diterima dapat diaplikasikan dalam tugas-tugasnya di lembaga. Disamping itu para lulusan diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam perbaikan penilaian yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan agar menjadi lebih baik. “Barangkali itu hasil optimal dan kontribusi yang diharapkan dari para peserta ini,” tutur Fahmy.
Dalam pesan khususnya, Fahmy menyatakan agar peserta didik kelas khusus ini akan tetap berada di posisinya. Permintaan ini tentu menjadi perhatian bagi para pimpinan daerah. “Artinya akan sia-sia kalau kemudian para peserta ini dipindah di bidang lain. Sebab nilai tambah yang baru saja diperoleh bisa berkurang. Saya berharap tetap pada jalurnya,” katanya.
Dalam wisuda ini sebanyak 20 peserta dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dan berhak melanjutkan studi Program Diploma III Akuntansi UGM. Mereka yang mendapat predikat cumlaude masing-masing dari Kabupaten Kotabaru sebanyak 10 lulusan dan Kotamadya Banjarmasin 10 lulusan. Sementara dua lulusan dengan IPK tertinggi diraih Fakhrurazzi lulusan dari Kota Banjarmasin dengan IPK 3,73 dan Said Ahmad Djauhari dari Kotabaru dengan IPK 3,80. (Humas UGM/ Agung)