• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Kebijakan Penanganan Angkutan Lebaran Belum Efektif Tekan Kerugian Produktivitas Nasional

Kebijakan Penanganan Angkutan Lebaran Belum Efektif Tekan Kerugian Produktivitas Nasional

  • 06 Agustus 2010, 09:22 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 3073
  • PDF Version

Joewono Soemardjito, S.T., M.Si., staf peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (PUSTRAL) UGM menyebutkan kebijakan penanganan angkutan lebaran selama ini masih sangat normatif dan belum menyentuh permasalahan mendasar. Aspek keselamatan dalam pelayanan angkutan lebaran masih terabaikan.

“Dampaknya jumlah dan fatalitas korban kecelakaan selama lebaran cukup tinggi. Kondisi ini secara ekonomi mengindikasikan kerugian Negara berupa economic loss yang dihitung dari productivity loss masyarakat korban kecelakaaan,” katanya dalam seminar “Mewujudkan Pelayanan Angkutan Lebaran Yang Manusiawi dan Berkeselamatan, Kamis (5/8) di Pustral UGM.

Menurut Joewono kebijakan penanganan angkutan lebaran belum cukup efektif untuk menekan kerugian produktivitas nasional. Beberapa kebijakan yang ada bersifat kontraproduktif. “Seperti langkah yang ditempuh oleh polisi dengan melakukan pengawalan terhadap sepeda motor sebagai usaha memperlancar arus alat transportasi ini justru secara tidak langsung melegitimasi sepeda motor sebagai angkutan lebaran. Padahal sepeda motor merupakan alat transportasi yang paling rentan mengalami kecelakaan lalu lintas selama masa lebaran,” jelasnya.

Data Depertemen Perhubungan menunjukkan pada lebaran tahun 2009 sepeda motor adalah alat transportasi yang paling banyak mengalami kecelakaan (71%). Sementara kecelakaan roda empat hanya sebesar 29 %.

Selain hal tersebut penyediaan angkutan umum oleh perusahaan unuk mudik tidak dibarengi dengan penyediaan layanan untuk perjalanan mudik. Juga pelayanan kereta api yang masih sangat toleran terhadap penumpang yang tidak memiliki tiket untut tetap naik dengan kondisi layanan yang sangat membahayakan keselamatan. Juga usaha pengawalan yang dilakukan polisi sebagai usaha untuk memperlancar arus sepeda motor, secara tidak langsung melegitimasi sepeda motor sebagai angkutan lebaran.

Melihat kondisi tersebut, Joewono memberikan beberapa alternatife solusi. Di sektor transportasi seyogiyanya disediakan layanan angkutan umum lebaran berupa angkutan ‘combi’ (layanan kombinasi bus dan truk). Armada bus diperuntukkan bagi penumpang yang berencana menggunakan sepeda motor untuk moda lanjutan, sedangkan armada truk untuk mengangkut sepeda motor milik pemudik. Sementara untuk angkutan kereta api dilakukan reaktivasi jalur-jalur kereta api dan mengembangkan jalur ganda pada jalur utama. Dan bagi pemudik bersepeda motor dikenakan law enforcement yang tegas bagi pengendara yang membawa penumpang lebih dari satu orang. (Humas UGM/.Ika)

Berita Terkait

  • Menggagas Zero Accident Saat Mudik Lebaran

    Thursday,30 June 2016 - 12:53
  • Epidemiolog UGM Minta Kebijakan Larangan Mudik Lebaran Dibarengi Pembatasan Mobilitas

    Friday,23 April 2021 - 13:57
  • Teliti Interaksi Kebijakan Moneter dan Fiskal, Wijoyo Raih Doktor

    Monday,02 May 2011 - 17:31
  • Pemerintah Dihimbau Optimalkan Instrumen Rekayasa Arus Mudik

    Monday,22 June 2015 - 14:08
  • Kekuatan Geser Konektor Pengaruhi Kekuatan Balok Komposit Bambu Laminasi

    Wednesday,19 August 2015 - 14:41

Rilis Berita

  • Guru Besar FMIPA UGM Prof Subanar Berpulang 25 June 2022
    Guru Besar Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, Prof
    Gloria
  • UGM Terjunkan 6.247 Mahasiswa KKN-PPM 24 June 2022
    Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG (K), Ph.D., secara resmi&
    Gusti
  • Generasi Muda Perlu Paham Aturan Main tentang Perlindungan Lingkungan Hidup 24 June 2022
    Dosen Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. M. Pramono Hadi, M.Sc., melihat ek
    Satria
  • Pemerintah Perlu Ambil Langkah Strategis Penuhi Kebutuhan Minyak Nasional 24 June 2022
    Indonesia telah menjadi net-importir minyak bumi selama 20 tahun terakhir. Kondisi tersebut ter
    Ika
  • Pakar Politik UGM: Tidak Ada Jalan Pintas Merubah Presidential Threshold 24 June 2022
    Protes atas syarat pencalonan presiden atau presidential threshold berupa kepemilikan 20 persen k
    Agung

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual