• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Home Care, Kebanyakan Pasien Meninggal Dapat Diperkirakan

Home Care, Kebanyakan Pasien Meninggal Dapat Diperkirakan

  • 09 Agustus 2010, 08:46 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 6970
Home Care, Kebanyakan Pasien Meninggal Dapat Diperkirakan

JOGJAKARTA (KU) – Meninggal dunia di rumah dengan ditunggui sanak keluarga tersayang, merupakan dambaan bagi setiap orang. Tidak heran, jika gerakan perawatan di rumah (home care) kini berkembang pesat di Amerika Serikat, Inggris, Australia, Selandia baru dan kanada. Bahkan perawatan di rumah dilakukan dalam bentuk baru yang ditangani oleh asuransi layanan kesehatan.

Berbeda dengan Indonesia, pelayanan perawatan home care (HC) relatif masih baru. Layanan ini mayoritas dimanfaatkan oleh pasien kanker dalam stadium lanjut (terminal). Di Jogjakarta, layanan HC sudah berdiri sejak tahun 1996. Merupakan yang pertama berdiri di Indonesia. “Hampir 60 persen pasien yang kita tangani adalah penderita kanker, diikuti penyakit stroke, diabetes mellitus dan sebagainya,” kata dokter bagian penyakit dalam FK UGM dr. Probosuseno, Sp.PD, K-Ger dalam seminar Palliative Care, Sabtu kemarin di FK UGM.

Dari penelitian HC di Jogjakarta, kata Probosuseno, kebanyakan pasien yang tinggal dirumah, semuanya ditunggui oleh keluarga di waktu meninggal. Mereka meninggal antara pukul 00-06, disusul 06-12.00 dan 18.00-24.00. Penyebab kematian diduga karena stadium akhir sebanyak 55 persen dan diduga sepsis 45 persen. “Kebanyakan pasien meninggalnya dapat diperkirakan,” kata ketua Masyarakat Paliatif Yogyakarta ini.

Diakui Probo, adanya perawatan di rumah tersebut selain mengurangi biaya yang dikeluarkan apabila dirawat di rumah sakit, pasien juga merasa dibesarkan hatinya dengan adanya dialog, saling berbagi rasa dengan sanak keluarga sehingga bisa mengurangi rasa sakit ataupun kesedihan yang dirasaka.

“Menghemat biaya pemondokan, mengurangi frekuensi hospitalisasi, dan memperpendek lama perawatan di rumah sakirt setelah fase akut,” jelasnya.

Menurut Probo, Home care merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perawatan dalam menghadapi kondisi tubuh yang makin rapuh atau sakit kronik. Upaya penyelenggaraan HC yang dikoordinasikan oleh RS merupakan upaya yang secara ekonomis layak sebagai alternatif lain dari perawatan di RS sejauh pertimbangan medis, lingkungan sosial dan aspek psikologis.

“Kunjungan ke rumah dari seorang dokter atau paramedis amat bermanfaat bagi penderita sehingga memberi pilihan bagi penderita untuk dirawat,” katanya.

Wakil ketua pantia seminar, Christiantie Effendy, S.Kp, M.kes mengatakan perawatan di rumah (home care) merupakan salah satu bentuk perawatan paliatif yang merupakan suatu bentuk pelayanan kesehatan yang manusiawi dengan tujuan menghilangkan penderitaan dan meningkatkan kualitas hidup penderita dan keluarganya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Raih Doktor Usai Meneliti Role Model Care Pathway Pasien Stroke

    Wednesday,15 September 2021 - 16:56
  • Towel Keramas Ergonomis dan Stylish Karya Mahasiswa UGM

    Friday,05 May 2017 - 9:05
  • Teliti Pasien HIV dan TB-HIV, Dosen UNDIP Raih Doktor

    Wednesday,06 August 2014 - 15:24
  • Bink, Solusi Pasien Terpasang Infus

    Tuesday,02 May 2017 - 13:57
  • Mengembangkan Perawatan Paliatif di Indonesia

    Sunday,07 August 2011 - 22:23

Rilis Berita

  • Fakultas Hukum UGM Luncurkan Buku Tentang Hukum Agraria 27 May 2023
    Memperingati ulang tahun ke-80 tokoh bidang hukum dari Fakultas Hukum (FH) UGM, Prof. D
    Satria
  • Pemilu 2024 Masih Terjebak pada Agenda Rutinitas Politik 27 May 2023
    Pemilu 2024 bukan hanya sebagai bagian dari rutinitas pesta demokrasi lima tahunan dalam rangka m
    Gusti
  • FKK-MK UGM Gelar Webinar Bahas Ancaman Diabetes Mellitus Bagi Anak Muda 27 May 2023
    Untuk merencanakan tindak lanjut terhadap tingginya penderita Diabetes Mellitus pada ge
    Satria
  • UGM Residence Kembali Gelar Festival Budaya 26 May 2023
     UGM Residence kembali menggelar festival budaya at
    Ika
  • Ganjar Pranowo Ajak Warga Melek Digital 25 May 2023
    Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama), Ganjar Pranowo, me
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual