Gangguan parasit seringkali menjadi salah satu kendala yang sering dihadapi oleh peternak kambing. Pemberian pakan hijauan yang mengandung tannin telah teruji menghambat perkembangan parasit/ cacing pada ternak kambing. Dari berbagai jenis hijauan yang biasa digunakan untuk pakan, daun pepaya dan daun ketela pohon terbukti berpotensi sebagai anti parasit (anthelmintik).
Hal tersebut diungkapkan Joko Daryatmo, S.Pt., M.P., staf pengajar Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Magelang saat ujian terbuka promosi doktor, Senin (9/8) di Fakultas Peternakan UGM. Disebutkan Joko, dengan penambahan daun ketela pohon maupun daun pepaya kedalam pakan ternak dapat menurunkan perkembangan cacing secara signifikan.“Efek tannin mampu menghambat perkembangan larva cacing, dan menurunkan populasi cacing dewasa,†jelas pria yang meraih predikat cum laude ini.
Disebutkan Joko dalam disertasi berjudul “Potensi Nutrisi Berbagai Bahan Pakan Hijauan Yang Mengandung Tannin dan Efektivitasnya Sebagai Anti Parasit Dalam Mendukung Kinerja Ternak Kambing Bligon ini, suplementasi daun pepaya berpotensi anti parasit yang lebih tinggi dibanding dengan daun ketela pohon. “Dilihat dari jumlah penurunan telur cacing dan oosista koksidia dalam feses ternak pakan yang diberi tambahan daun pepaya penurunannya lebih besar 10-15% di banding daun ketela pohon,†papar suami dari Sri Murjiyati ini
Disampaikan pria kelahiran Magelang, 16 Oktober 1972 ini, selain berpotensi sebagai anti parasit, daun papaya dan daun ketela pohon juga mampu meningkatkan bobot kambing. Dengan penambahan pakan hijauan tersebut bobot kambing meningkat sekitar 40% lebih banyak dibanding dengan pakan hijauan yang tidak diberikan tambahan daun ketela pohon maupun daun papaya. “Dari hasil uji coba daun ketela pohon mempunyai potensi nutrisi yang hampir sama dengan daun pepaya, sehingga menghasilkan nilai pertambahan bobot badan harian ternak yang relatif sama pula,†kata Joko.
Ditambahkan Joko beberapa jenis tanaman lain seperti daun turi, daun nangka, daun beringin, dan daun mahoni bisa dijadikan sebagai pilihan pakan ternak karena juga berpotensi sebgai anti parasit. “Namun masih perlu diuji cobakan untuk mengetahui potensinya sebagai pakan dan anti parasit,” pungkasnya.