JOGJAKARTA (KU) – Program Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM kini semakin diminati oleh mahasiswa asing. Terhitung sejak tahun 2006, lebih dari 150 mahasiswa asing dari berbagai Negara telah mengikuti program pengabdian masyarakat ini. Diantaranya dari Amerika Serikat, Spanyol, Jepang, Korea Selatan, Austria, Norwegia dan sebagainya. Salah satunya diantaranya berasal dari Ehime University, Jepang. Dua tahun terakhir secara rutin mengirimkan mahasiswanya ke UGM. Untuk tahun ini, mereka mengirimkan 10 orang mahasiswa ikut kegiatan KKN PPM selama 11 hari, 9-21 Agustus 2010. Mereka ditempatkan di Banyusoca, Playen, Gunung Kidul dan salamrejo, kecamatan Sentolo, Kulon Progo.
Direktur International Affairs Ehime University, Prof. Ruth Vergin, mengatakan program pengiriman mahasiswa KKN PPM untuk kedua kalinya dilakukan. Dia mengaku sangat terkesan dengan kegiatan mahasiswa yang dikirim sebelumnya. Menurutnya, mahasiswa jepang tidak hanya diharapkan bisa menjalin komunikasi antarbudaya yang berbeda. Lebih dari itu, pengalaman selama 10 hari itu bisa mengubah gaya hidup mereka. “Pengalaman tahun lalu, mahasiswa sangat tekesan. Meski 10 hari, mampu mengubah cara hdup mereka. Beberapa dari mereka kemudian memutuskan untuk studi lanjut ke UGM ,” ujarnya, Senin (9/8).
Kendati tahun lalu belum mengetahui persis persoalan yang terjadi di lapangan. Karena itu, kata Ruth , tahun ini mereka mengangkat tema program pengelolaan sampah sebagaimana yang pernah dipraktikkan di Jepang. Selain itu, mahasiswa juga akan mengumpulkan berbagai permasalahan di masyarakat sebagai bahan rujukan untuk program tahun depan. “Permasalahan yang kita kumpulkan bisa dipakai untuk program tahun depan,” paparnya.
Menjawab pertanyaan,Satoh Narihiro, peserta KKN PPM, mengatakan keikutsertaannya kali ini merupakan yang pertama. Dia berharap, pengalaman mengikuti KKN PPM UGM bisa mengubah cara hidupnya. “Semoga pengalaman ini bisa mengubah diri saya sendiri,” katanya singkat. Demikian juga dengan Namba Taro, mahasiswa dari fakultas ilmu sains ini justru ingin belajar banyak tentang pengelolaan sampah di masyarakat pedesaan Indonesia.
Penanggungjawab program KKN PPM untuk mahasiswa Ehime University, Dr. Mohammad Affan Fajar Falah menyampaikan, kegiatan KKN kali ini diharapkan menjadi ajang pertukaran pengetahuan terkait kearifan lokal dalam hal pengelolaan sampah. “Hal terpenting mengetahui kearifan lokal masyarakat. Mungkin cara pemberdayaan masyarakat yang tidak ada di jepang, disana pengelolaan sampah dilakukan oleh pemerintah,” ujar dosen fakultas teknologi pertanian UGM ini.
Wakil Rektor Senior bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (WRSP3M) UGM Prof. Dr. Retno. S. Sudibyo dalam sambutannya mengharapkan kegiatan ini dapat menambah pengalaman para mahasiswa Ehime University, baik tentang budaya masyarakat Jawa maupun dalam segi keilmuan.
Retno berharap dari program ini, para mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kala berinteraksi dengan masyarakat setempat. “Kegiatan ini diharapkan pula dapat meningkatkan kesadaran mereka mengenai pentingnya upaya menjalin komunikasi antarbudaya yang berbeda,” ujarnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)