JOGJAKARTA (KU) – Universitas Gadjah Mada kembali mewisuda 1.634 lulusan sarjana, Kamis (19/8). Wisuda program sarjana periode IV tahun akademik tahun 2009/2010 ini menghasilkan lama studi rata-rata dengan 4 tahun 6 bulan. Waktu studi tersingkat diraih Erfa Anuuri dari Fakultas Psikologi, yang lulus dalam waktu 3 tahun 4 bulan. Untuk lulusan termuda diraih Pratika Sari Anungputri dari Fakultas Kedokteran, yang berhasil menjadi sarjana pada usia 19 tahun 11 bulan 5 hari.
Wisudawan yang berpredikat Cumlaude kali ini berjumlah 330 orang, atau 23,97 % dari semua lulusan. Sedangkan Indeks Prestrasi Kumulatif (IPK) tertinggi diraih Ulya Niami Efrina Jamson dari FISIPOL, yang lulus dengan IPK sempurna 4,00.
“Sukses yang Anda dapatkan hari ini didahului dengan proses pembelajaran sebelum bangku perguruan tinggi. Tugas UGM ialah melanjutkan kesinambungan pembelajaran tersebut dan mengantarkan Saudara-saudara hingga ke peristiwa hari ini,” kata Rektor UGM Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dalam mengawali pidato sambutannya di Grha Sabha Pramana.
Paling Komprehensif
Rektor menyampaikan, UGM adalah perguruan tinggi yang paling komprehensif di Indonesia. Untuk itu, UGM terus berupaya untuk selalu dapat menjadi inspirasi dalam memberikan kontribusi bagi bangsa dengan meluluskan calon-calon pemimpin yang berkualitas. “UGM berusaha keras untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya cakap dalam bidang keilmuannya, namun juga memiliki jiwa kepemimpinan yang menonjol, semangat kewirausahaan yang tinggi, dan bermoral baik,” katanya.
Dalam karir profesional, kata rektor, UGM juga berharap para lulusan tidak hanya mampu menjaga nama baik almamater, namun juga terus menerus mengembangkan kemampuan, dengan prinsip belajar sepanjang hayat. Mengingat, dalam konteks Indonesia saat ini dan ke depan, gerak bisnis dunia akan memberi pengaruh dan menghadirkan berbagai jenis kerumitan di arena privatisasi dan liberalisasi. “Tantangan yang tidak mudah, sebab proses ekonomi dan bisnis dunia dipengaruhi oleh proses politik, pendidikan dan berbagai parameter non sektoral yang kompleks dan dinamis,” jelasnya.
Selain itu, tambah Rektor, para alumni juga dapat mengambil peran penting sebagai trend setter deregulasi yang tentu terus bergulir mencari bentuk yang berorientasi pada cita-cita kemakmuran, keamanan, kesejahteraan dan keadilan. “UGM mengharapkan lulusannya senantiasa berorientasi pada prinsip keilmuan yang dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada, yakni untuk keadaban, kemanfaatan, dan kebahagiaan umat manusia; serta mengikuti visi Universitas Gadjah Mada, yakni untuk kepentingan dan kemakmuran bangsa,” katanya.
Kesempatan wisuda kali ini, UGM juga mengundang korps guru, yang diwakili oleh kepala sekolah SD, SLTP, dan SMA di Yogyakarta. Mereka adalah para Kepala Sekolah dari SD. Negeri Mangunan, Bantul; SD. Negeri Babarsari, Sleman; SD. Muhammadiyah Sapen, Yogyakarta; SMP. Negeri Bogem, Sleman; SMP. Muhammadiyah 6 Yogyakarta; SMP. Negeri 1 Samigaluh, Kulonprogo; SMA Negeri 1 Dlingo, Bantul; SMA BOPKRI 2 Yogyakarta; SMA Negeri 1 Pakem, Sleman; dan SMA Negeri 1 Kalasan, Sleman. (Humas UGM/Gusti Grehenson)