Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) UGM bekerjasama dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia menyelenggarakan diskusi tentang keragaman agama dan budaya di Indonesia, Jum’at (20/8) di Gedung Pascasarjana UGM. Kegiatan yang merupakan program Presidential Friends of Indonesia (Pfol) ini dihadiri oleh para Indonesianis dari 27 negara.
Menurut Direktur CRCS UGM, Dr. Zainal Abidin Bagir, kegiatan yang mengangkat tema “Progress in Indonesia: Democracy, Plural Society and Economic Development†ini lebih difokuskan kepada Indonesianis dari kalangan akademisi. â€Acara ini memang difokuskan pada Indonesianis dari kalangan akademisi dengan tujuan meningkatkan pemahaman atas kemajuan yang telah dicapai Indonesia pasca reformasi,†ungkapnya.
Ditambahkan Zainal, program yang telah dilaksanakan sejak tahun 2008 ini selain untuk meningkatkan pemahamanan dan minat mengenai Indonesia juga untuk menjalin jejaring antara Indonesia dengan peserta PFol. â€Jejaring itu diharapkan mampu mendorong peningkatan peningkatan pemahaman terkini tentang Indonesia di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya Indonesia. Para undangan yang hadir merupakan tokoh-tokoh mancanegara yang berpengaruh dan pecinta Indonesia, termasuk dari kalangan akademisi, pengusaha, politisi, dan tokoh masyarakat,†terangnya.
Selain di UGM kegiatan ini juga digelar di Universitas Indonesia (UI). Pada tahun ini dihadiri 23 peserta dari 15 negara yaitu Belanda, Brazil, Denmark, India, Jepang, Jerman, Kenya, Mesir, Rusia, Turki, Amerika Serikat, Australia, Cina, Inggris dan Korea Selatan. (Humas UGM/Ika)