YOGYAKARTA – Apa yang terbayang dalam benak kita jika Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilakukan di dalam sebuah museum. Apa jadinya museum tadi dengan kegiatan mahasiswa? Apalagi, biasanya KKN dilakukan di lokasi terbuka seperti di kawasan desa atau dusun terpencil bahkan sekolah. Itulah yang saat ini bisa dijumpai di Museum Biologi UGM.
Di Museum Biologi UGM dari 22-29 Agustus 2010 mendatang dipamerkan secara gratis puluhan jenis koleksi biji-bijian khas Indonesia terutama di bidang pangan seperti jagung, padi, kedelai, kangkung, kelengkeng, labu, nangka, hingga buncis. Koleksi biji-bijian khas Indonesia tersebut merupakan hasil karya mahasiswa KKN PPM UGM Unit 97 bekerjasama dengan Karangtaruna Wirogunan.
“ Untuk pameran koleksi perdana biji-bijian khas Indonesia ini ada lebih dari 40 jenis. Semuanya masih berasal dari Yogya yang kita peroleh dari sejumlah pasar tradisional,†ujar ketua panitia pameran Zoechrova (mahasiswi Biologi angkatan 2007), Senin (23/8).
Ova, panggilan akrab Zoechraova, menambahkan pameran biji-bijian ini merupakan kegiatan yang pertama karena selama ini Museum Biologi hanya mengkhususkan pada koleksi flora dan fauna saja. Bersamaan dengan pameran perdana biji-bijian khas Indonesia ini juga dipamerkan pula koleksi gigi gajah, Lichen (lumut kerak) serta amphibia (beberapa jenis katak).
“ Ini merupakan pameran perdana karena sebelumnya di sini hanya mengkhususkan pada koleksi flora dan fauna saja,†ujarnya.
Sementara Mahya Nur Rochmah (mahasiswi Fakultas Biologi angkatan 2007) lainnya menambahkan diadakannya pameran koleksi biji-bijian khas Indonesia tadi sejalan dengan tema KKN mereka yaitu meningkatkan peran museum sebagai wahana pendidikan. Selain pameran, kegiatan sebelumnya yang telah dilakukan oleh 20 mahasiswa UGM Unit 97 ini diantaranya penyuluhan pengelolaan sampah dan pupuk kompos, berkunjung ke museum panglima Besar Jendral Sudirman yang lokasinya berdekatan dengan Museum Biologi, serta lomba mengarang tentang museum untuk tingkat SD.
“ Untuk SD ada lomba mengarang aku cinta museum, SMP lomba poster keanekaragaman hayati dan lomba majalah dinding (Mading) untuk tingkat SMA,†kata Mahya.
Selain Biologi, mahasiswa lain yang tergabung dalam KKN Unit 97 itu juga berasal dari beberapa Fakultas seperti Kehutanan, Psikologi, Teknologi Pertanian, Kimia, serta Filsafat.
Sementara terkait Museum Biologi UGM ini diresmikan 20 September 1969 bertepatan dengan Dies Natalis Fakultas Biologi UGM. Peresmian waktu itu dilakukan oleh Rektor UGM Prof.Dr. Soeroso H. Prawirorahardjo, M.A. (almarhum). Museum Biologi UGM mulai dibuka untuk umum sejak 1 Januari 1970.
Koleksi museum Biologi UGM ini mengkhususkan pada koleksi flora dan fauna dan meliputi sejumlah 3.752 buah koleksi herbarium (awetan) dalam bentuk herbarium kering, herbarium basah, kerangka, serta fosil. Sebanyak 70% merupakan preparat tanaman, sedangkan 30% lainnya berupa preparat hewan. Koleksi-koleksi tersebut sebagian besar berasal dari Indonesia , serta beberapa berasal dari luar negeri yang merupakan sumbangan dari peneliti, dosen maupun dari masyarakat (Humas UGM/Satria)