BANTUL (KU) – Mahasiswa KKN PPM UGM Unit 20 menghidupkan kembali seni dan budaya lokal Desa Wonolelo, Pleret, Bantul. Kesenian lokal berupa tembang shalawat bahasa jawa ini, tampil dengan kreasi baru dengan menggabungkan gamelan dan tarian. Dipentaskan oleh kelompok shalawat Dana Swara dan Emprak Seton, jumat (27/8) malam, di Balai Desa Wonolelo dalam rangka perayaan Nuzulul Qur’an dan perayaan HUT RI ke-65.
Kelompok Emprak Seton beranggotakan 11 orang itu mendendangkan tembang sinom dan pucung dengan diriingi musik gamelan dan rebana klasik. Sementara, Dono Swara tampil dengan mengenakan busana adat jawa. Mereka bershalawat sambil melakukan tarian melingkar diiringi tabuhan rebana. Mereka mennyanyikan enam tembang. Sebagai tembang pembuka mereka membawakan lagu projotamansari.
Koordinator Mahasiswa KKN PPM Unit 20, Fitri Tunjung Nugroho, mengatakan pihaknya coba menggalakkan kembali pementasan kesenian lokal di Wonolelo yang selama ini jarang sekali dipentaskan. Salah satu aspek yang dibenahi adalah mengorganisir kelompok kesenian bisa kumpul dan berlatih kembali, serta melakukan sedikit perubahan penampilan. Pembinaan dan pelatihan pun dilaksanakan kurang lebih selama 1,5 bulan “Kita adakan latihan 1 minggu sekali. Biasanya jam 10 malam hingga jam 4 pagi,†kata Tunjung.
Asisten III Pemkab Bantul Bedjo Utomo, S.H., menyambut baik ditampilkannya kesenian lokal Wonolelo. Menurutnya, kesenian ini tidak hanya menghibur namun juga memberi manfaat buat masyarakat karena adanya penyampaian pesan-pesan moral. “Pemda mendukung program kesenian tradisional seperti ini,â€tegasnya.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Samsul Maarif, S.Fil, M.A., ditemui di sela-sela acara menuturkan, program pembinaan kelompok kesenian lokal ini dalam rangka mengangkat kembali seni dan budaya lokal dengan menggabungkan nilai-nilai islam dengan budaya jawa. “Menjadikan hubungan yang harmonis antara Islam dan Jawa, melalui penyampaian pesan islami melalui tembang Jawa,†ujarnya.
Pementasan kesenian lokal ini disaksikan ratusan warga Wonolelo. Acara yang dimulai pukul 21.00 berakhir pada pukul 01.00 dini hari. Diisi pula dengan ceramah pengajian oleh KH. Aziz Ummar asal Sanden, Bantul. (Humas UGM/Gusti Grehenson)