Universitas Gadjah Mada pada Tahun Akademik 2010/2011 menerima sebanyak 2601 mahasiswa baru jenjang Pascasarjana. Dari jumlah tersebut sebanyak 2047 merupakan mahasiswa jenjang S2 dan 554 jenjang S3. Mereka berasal dari 256 Kabupaten/kota dan 34 diantaranya merupakan mahasiswa asal luar negeri.
Menurut Direktur Administrasi Akademik, Dr. Ir. Budi Prasetyo Widyobroto, DEA., DESS jumlah tersebut akan terus bertambah, mengingat UGM hingga saat ini masih melakukan proses registrasi Program Pascasarjana terutama untuk program studi-program studi non-reguler. “Jumlah ini akan bertambah sekitar 800-900 lagi. Terhitung sampai dengan tanggal 2 September 2010, pukul 09.00 wib Tahun Akademik 2010/2011, Universitas Gadjah Mada telah menerima mahasiswa baru Program Pascasarjana sebanyak 2601 orang,” ungkapnya, Kamis (2/9) saat berlangsung kuliah perdana Program Pascasarjana UGM.
Data mahasiswa baru Program Pascasarjana UGM memperlihatkan prosentase jenis kelamin yang relatif seimbang. Sebanyak 48,07% merupakan mahasiswa laki-laki dan 51,93% perempuan. “Berdasar sumber pembiayaan maka tahun ini mereka yang membiayai secara mandiri atau instansi diluar Pendidikan Tinggi (Dikti) mencapai 70%, 53% membiayai sendiri, sedangkan mereka yang mendapatkan beasiswa BPPS sebanyak 29,65%,” papar Budi di Grha Sabha Pramana.
Dihadapan para mahasiswa baru, Budi mengingatkan bahwa UGM pada tahun-tahun pertama perkuliahan akan melakukan evaluasi akademik. Apabila para mahasiswa tidak mencapai ketentuan, maka kepada yang bersangkutan diminta untuk mengundurkan diri, sebab UGM tidak mengenal droup out. Secara khusus dipesankan agar para penerima BPPS tidak diperkenankan mengambil cuti. Oleh sebab itu dalam proses menempuh perkuliahan mereka harus memiliki surat tugas belajar yang diterbitkan oleh Biro Kepegawaian kementerian Pendidikan Nasional. “Mohon teman-teman mahasiswa baru aktif berkompetisi memperebutkan dana-dana yang disediakan oleh Ditjen Dikti, seperti program penelitian Hibah Doktor, program sandwich dan program-program kompetisi lain dari sumber-sumber dana lainnya. Tolong untuk rajin-rajin melihat informasi-informasi tersebut dan DAA siap membantu,” pintanya.
Sementara itu Rektor Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D menyampaikan ucapan terima kasih atas pilihan para mahasiswa baru program pascasarna memilih UGM sebagai tempat menimba ilmu. Kepada mereka diharapkan untuk selalu memahami dan menerapkan nilai-nilai yang dimiliki UGM selama ini. “Nilai-nilai itu adalah Pancasila dan keilmuan. Dari kata kunci keilmuan terdapat sembilan kata kunci lain sebagai penjabarannya. Untuk itu saya hanya ingin menyampaikan tiga saja terkait nilai keilmuan. Bahwa kita memiliki kewajiban, yaitu mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan untuk keadaban, kemanfaatan dan kebahagiaan,” tutur Rektor.
Dikatakannya bahwa kebahagiaan yang diharapkan tentu tidak hanya kebahagiaan untuk diri sendiri, namun bisa didedikasikan untuk bangsa dan kemanusiaan. Oleh karena itu, para mahasiwa baru Program Pascasarjana mampu memperkuat barisan UGM dalam rangka mengabdi untuk kepentingan bangsa dan kemakmuran bangsa sebagaimana yang tercantum dalam visi UGM. “Untuk cita-cita saya membayangkan jika para mahasiswa ini nanti telah lulus tentu akan memberikan manfaatan untuk meningkatkan kesejahteraan. Selain untuk dirinya dan keluarga diharapkan mampu memberikan dampak kesejahteraan bangsa ini, karena saat ini masih banyak warga Indonesia yang betul-betul tidak seberuntung kita,” tambahnya.
Dalam pesannya Rektor mengharapkan agar para mahasiswa baru senantiasa berpegang pada nilai-nilai yang dimiliki UGM. Oleh karena itu, dalam orientasi belajar para mahasiswa dapat memulai memikirkan hal-hal semacam ini, dan berupaya menyebarkan kebahagiaan pada masyarakat yang belum mengalami keberuntungan. “Masih banyak warga yang belum beruntung bisa menuntut ilmu hingga tataran yang tinggi. Sementara suatu bangsa dikatakan maju sangat ditentukan oleh warganya yang terdidik atau educated people,” pungkasnya.
Disamping pimpinan universitas dan fakultas, tampak hadir pimpinan Majelis Wali Amanat, Senat Akademik dan Majelis Guru Besar. Dalam kuliah yang dihadiri sekitar 700 mahasiswa baru ini, tampil pula Dr. Anggito Abimanyu, dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM yang menyampaikan orasi ilmiah bertema “Perkembangan Ekonomi Syariah: Alternatif atau Keharusan?”.(Humas UGM/ Agung)