• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Jusuf Kalla Harapkan UGM Terus Berkiprah

Jusuf Kalla Harapkan UGM Terus Berkiprah

  • 23 September 2010, 15:59 WIB
  • Oleh: Humas UGM
  • 2918
Jusuf Kalla Harapkan UGM Terus Berkiprah

YOGYAKARTA-Indonesia, seperti halnya di beberapa negara demokrasi lainnya, belum lama ini sempat mengalami penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi. Anehnya, hal itu justru tidak terjadi di negara-negara yang tidak menganut asas demokrasi. Persoalan ekonomi suatu negara dalam pandangan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) disebabkan oleh banyak faktor, seperti politik hingga kebijakan yang diambil pemerintah. “Jika persoalan ekonomi muncul, tentu itu lebih banyak ranah pemerintah yang harus turun tangan. Meskipun nanti dalam praktiknya tetap ada porsi peran masyarakat maupun swasta,” kata Jusuf Kalla ketika berbicara mengenai "Kajian terhadap Perekonomian Indonesia: Perspektif Makro, Fiskal, dan Mikro" di Hotel Hyatt, Kamis (23/9).

Dalam acara yang berkaitan dengan Lustrum XI Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM ini, Jusuf Kalla mengatakan pada saat suatu negara tengah menghadapi persoalan ekonomi, peran pemerintah harus lebih besar dalam bersikap untuk menyelesaikannya. Meskipun demikian, dalam praktiknya tetap harus ada porsi antara peran masyarakat dan pihak swasta.

Dalam kesempatan tersebut, Jusuf Kalla berharap agar UGM, khususnya FEB, melalui civitas akademika dan alumninya yang tersebar di berbagai instansi dapat terus berkiprah dan berperan. “Di usianya yang sudah tidak muda lagi, yaitu 55 tahun, diharapkan FEB UGM dan alumni bisa ikut berperan bagi bangsa,” harapnya.

Menurut Jusuf Kalla, mengelola suatu bangsa, termasuk mengelola persoalan yang selalu krusial seperti ekonomi, sebenarnya seperti mengelola sebuah perusahaan atau rumah tangga. Beberapa penyebab terjadinya problem ekonomi di Indonesia, antara lain, terkait cost capital (biaya modal terkait investasi), pembangunan infrastruktur, dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah dengan melibatkan paduan antara ilmu dan pengalaman. “Soal kebijakan penting, misalnya kita salah dalam kebijakan energi, seperti harus impor energi,” ujarnya.

Sementara itu, pembicara lain, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Budi Rohadi dalam talkshow itu mengatakan proses pemulihan ekonomi global masih berlangsung meskipun diwarnai kekhawatiran perlambatan ekonomi. Perekonomian Indonesia, menurutnya, menunjukkan perkembangan yang secara umum terus membaik seperti adanya indikasi pertumbuhan ekonomi domestik masih dalam tren meningkat, stabilitas sistem keuangan terjaga, dan meningkatnya tekanan inflasi. “Level BI Rate saat ini dipandang masih cukup memadai untuk menjaga ekspektasi inflasi ke depan dengan tetap mewaspadai mulai meningkatnya tekanan inflasi. Selain itu, BI juga menempuh langkah-langkah untuk memperketat pengendalian likuiditas, khususnya melalui penyesuaian Giro Wajib Minimum (GWM),” kata Budi.

Selain talkshow yang dipandu oleh Anies Baswedan tersebut, sebelumnya juga telah dilakukan penandatanganan kerja sama (MOU) antara FEB UGM dengan BP Migas. BP Migas diwakili oleh Kepala BP Migas, R. Priyono, sedangkan FEB UGM diwakili oleh Dekan FEB, Prof. Marwan Asri, M.B.A. Penandatanganan disaksikan oleh Jusuf Kalla dan Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D. Kerja sama yang disepakati terkait dengan pendidikan serta penelitian dan pengembangan dalam bidang ekonomi dan bisnis di kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi. (Humas UGM/Satria)

Berita Terkait

  • Jusuf Kalla Terima Anugerah Hamengku Buwono IX

    Thursday,19 December 2019 - 14:49
  • Jusuf Kalla: Semangat dan Ilmu, Syarat untuk Bisa Maju

    Wednesday,12 October 2011 - 14:51
  • Jusuf Kalla, Semua Orang Punya Tanggung Jawab Kebangsaan

    Friday,20 December 2019 - 8:13
  • Jusuf Kalla Himbau Peneliti UGM Kembangkan Jenis Tanaman Hutan Di Lahan Gambut

    Monday,17 December 2007 - 10:01
  • FEB UGM Segera Launching Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis

    Tuesday,21 September 2010 - 16:28

Rilis Berita

  • Penerimaan Mahasiswa Baru UGM Jalur Prestasi Dibuka Hingga 12 April 31 March 2023
    Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UGM jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) at
    Gloria
  • UGM Resmi Lepas Varietas Padi Unggul Gamagora 7 30 March 2023
    Universitas Gadjah Mada resmi melepas varietas padi unggul inbrida G7 dengan nama Gamagora 7 ke p
    Gusti
  • Tim Calon Pemborong Juara 3 National Tender Competition The 20th CENS Universitas Indonesia 2022 29 March 2023
    Tim Calon Pemborong yang digawangi tiga mahasiswa UGM berhasil meraih juara 3 National Tender Com
    Agung
  • Pengamat Sosial UGM: Validasi DTKS Perlu Dilakukan Agar Penyaluran Bansos Tepat Sasaran 29 March 2023
    Pemerintah akan menyalurkan sejumlah bantuan sosial (bansos) bagi warga kurang mampu di bulan ram
    Ika
  • UGM Bangun Kolaborasi Riset Internasional 29 March 2023
    Beberapa perguruan tinggi di Indonesia seperti UGM, UI, ITB, IPB, ITS dan Universitas Airlangga t
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual