• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • DIY Masih Alami Defisit Produksi Perikanan

DIY Masih Alami Defisit Produksi Perikanan

  • 23 September 2010, 15:59 WIB
  • Oleh: Ika
  • 4653
DIY Masih Alami Defisit Produksi Perikanan

Guru Besar Fakultas Pertanian, Prof. Dr. Ir. Dwidjono Hadi Darwanto, S.U., mengatakan terjadi defisit produksi perikanan yang cukup besar di DIY. Kebutuhan akan ikan yang cukup tinggi tidak diiringi dengan tingkat produksi ikan yang memadai. “Konsumsi ikan per kapita di DIY sebenarnya relatif jauh di bawah standar badan pangan dunia. Namun begitu, masih saja terjadi defisit yang cukup besar. Padahal, dari tahun ke tahun konsumsi ikan masyarakat DIY mengalami peningkatan,” kata Dwidjono, Kamis (23/9), di Fakultas Pertanian UGM.

Data Kantor Statistik dan Dinas Perikanan dan Kelautan DIY tahun 2008 menunjukkan konsumsi ikan di Provinsi DIY hanya 17,03 kg/kapita/tahun. Padahal, standar FAO adalah 25,03 kg/kapita/tahun. Kebutuhan akan ikan per tahunnya mencapai 59.068,7 ton, sementara produksi ikan per tahunnya baru mencapai 17.764,6 ton. “Jadi, di DIY mengalami defisit produk perikanan sebesar -41.303,98 ton per tahunnya,” ungkap Dwidjono dalam seminar bertajuk “Pembangunan Pertanian-Perikanan Secara Terpadu di DIY”.

Dwijono mencontohkan kebutuhan konsumsi ikan lele di DIY mencapai 15 ton per hari. Sementara itu, produksi per hari baru sekitar 5 hingga 6 ton. “Produksi ikan saat ini baru bisa mencukupi kurang dari separuh kebutuhan akan ikan. Jadi, dibutuhkan upaya-upaya guna meningkatkan produksi perikanan agar bisa mencukupi keseluruhan kebutuhan ikan di DIY,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan Dwidjono, pengembangan perikanan budidaya merupakan salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan ikan. Namun demikan, pengembangan budidaya perikanan di DIY masih saja terkendala oleh persoalan keterbatasan area karena laju konversi area pertanian yang cukup tinggi.

Pengembangan perikanan terpadu juga dihadapkan pada persoalan lingkungan. Budidaya ikan secara umum akan menyebabkan eutrofikasi lingkungan perairan. “Budidaya ikan biasanya menyebabkan pencemaran air akibat adanya limbah organik, baik itu berupa feses ikan maupun sisa pakan,” paparnya.

Ditambahkan Dwidjono, nitrogen dalam pakan ikan hanya 25% yang bisa dikonversi menjadi daging, sedangkan sisanya terbuang ke lingkungan. Padahal, dalam pakan ikan mengandung protein yang cukup tinggi, sekitar 30%, sehingga dalam limbah budidaya ikan banyak terdapat nitrogen dalam bentuk ammonia, nitrat, dan nitrit. “Kadar nitrogen yang tinggi dalam air justru menjadi racun bagi ikan tersebut,” terang Dwidjono.

Dr. Ir. Triyanto, M.Si., staf pengajar Prodi Perikanan Fakultas Pertanian UGM, dalam kesempatan tersebut menyampaikan Kabupaten Sleman dan Kulon Progo merupakan dua daerah di DIY yang berpotensi untuk pengembangan perikanan terpadu karena sudah dikembangkan usaha pembenihan ikan. (Humas UGM/Ika)

Berita Terkait

  • Departemen Perikanan UGM Rilis Teaching Farm

    Monday,29 August 2022 - 10:37
  • Menggagas Konsep Defisit Penyetabil Utang

    Thursday,20 November 2014 - 15:52
  • Budidaya Perikanan Harus Sesuai Konsep Pembangunan Berkelanjutan

    Wednesday,16 November 2011 - 16:00
  • Indonesia Miliki Potensi Besar Sektor Perikanan

    Tuesday,23 October 2018 - 13:10
  • Analisis Terhadap Sentra Usaha Perikanan di Provinsi Maluku

    Tuesday,22 August 2006 - 22:56

Rilis Berita

  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika
  • Pimpinan UGM Tandatangani Komitmen Bersama Implementasi Manajemen Risiko 03 February 2023
    Penandatanganan Komitmen Bersama dilakukan oleh Majelis Wali Amanat, Rektor, Sena
    Gloria
  • Forgamas Dekatkan UGM Kepada Siswa Kelas XII di Banyumas 03 February 2023
    Forum Mahasiswa Gadjah Mada Banyumas (Formagamas) merupakan perkumpulan mahasiswa UGM se-Kabupate
    Agung
  • Fakultas Geografi UGM Dampingi Penyusunan Rencana Strategis Kabupaten Sukamara Kalteng 02 February 2023
    Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) menye
    Humas UGM
  • Pakar UGM: Lansia dan Warga Miskin DIY Perlu Mendapat Pemberdayaan dan Pendampingan Sosial 02 February 2023
    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berencana memberikan ban
    Gusti

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual