YOGYAKARTA-Berbagai keanekaragaman hayati di Indonesia hingga saat ini masih sangat terbuka untuk terus dikembangkan. Bermacam keanekaragaman hayati di negeri ini memang belum banyak diketahui, apalagi dimanfaatkan. Keanekaragaman hayati belum banyak diteliti oleh ilmu Biologi yang merupakan ilmu dasar sehingga penting untuk pengembangan ilmu terapan lainnya. “Biologi itu ilmu dasar sehingga penting untuk pengembangan ilmu terapan lainnya. Sayangnya, melalui Biologi ini belum banyak keanekaragaman hayati yang telah diteliti apalagi dikembangkan,†ujar dosen Biologi UGM, Dr. Suwarno Hadisusanto, yang juga Ketua Seminar Nasional Biologi 2010, didampingi oleh Dra. Rarastoeti Pratiwi, M.Sc., Ph.D., selaku Seksi Ilmiah, di Fakultas Biologi UGM, Jumat (24/9).
Ia mencontohkan jenis tanaman anggrek dan umbi-umbian, seperti uwi dan pisang, masih banyak yang belum dikembangkan. Terkait dengan fenomena tersebut, diadakanlah Seminar Nasional Biologi yang mengambil tema “Perspektif Biologi dalam Pengelolaan Sumberdaya Hayatiâ€, 24 dan 25 September 2010.
Seminar nasional yang digelar dalam rangka lustrum XI Fakultas Biologi tersebut sekaligus untuk mengantar purnatugas tiga Guru Besar Fakultas Biologi UGM, yakni Prof. Dr. Jusup Subagja (Guru Besar Ekologi), Prof. Dr. Mammed Sagi, M.S. (Guru Besar Embriologi Hewan), dan Prof. Dr. Issirep Soemardi (Guru Besar Anatomi Tumbuhan).
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Biologi, Dr. Retno Peni Sancayaningsih, M.Sc., mengatakan ketiga guru besar yang telah purnatugas tersebut selama ini telah menyumbangkan karya-karyanya, baik dalam penulisan buku, penelitian, maupun pembimbingan mahasiswa S-1, S-2, dan S-3. Para guru besar ini juga telah berhasil mengembangkan keilmuannya dalam bidang histologi dan embriologi hewan, ekologi, serta anatomi dan embriologi tumbuhan. “Guru besar adalah jabatan tertinggi yang telah dicapai seseorang dalam pendidikan, sebagai bukti pengembangan keilmuan di bidangnya serta pembelajaran bagi anak didiknya,†ujar Peni.
Sebelum seminar, dilakukan talkshow untuk mengenang perjalanan pengabdian para guru besar purnatugas sebagai referensi dalam pengembangan lembaga ilmu –Fakultas Biologi UGM– sehingga tetap eksis sampai dengan sekarang. Talkshow dipandu oleh Prof. Sutiman Bambang Sumitro, D.Sc., yang juga alumnus Fakultas Biologi UGM.
Pembicara utama dalam seminar nasional ini adalah mantan-mantan mahasiswa bimbingan para guru besar tersebut, yaitu Prof. Dr. Revly Gerungan , M.Sc. (Universitas Negeri Manado), mantan bimbingan Prof. Issirep, Prof Okid Parama Astirin, M.S. (UNS), mantan bimbingan Prof. Jusup Subagja, Dr. Suharjono, M.S. (Universitas Brawijaya Malang), dan Kombespol Drs. Siswanto (alumnus yang saat ini menjabat Kepala Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah).
Sesi selanjutnya adalah presentasi 62 makalah ilmiah (dari 178 makalah yang masuk) yang dilaksanakan secara paralel lima kelompok bidang ilmu ialah keanekaragaman hayati; biologi lingkungan, biomedis, genetika biomolekuler, dan mikrobiologi. Bersamaan dengan seminar dipajang pula 36 poster (dari 76 poster yang masuk) sebagai informasi hasil penelitian dan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini. (Humas UGM/Satria)