Yogya, KU
Tidak semua masyarakat mengenal seluk beluk profesi Dokter Hewan. Profesi ini terkadang seringkali dikaitkan dengan kegiatan bidang klinik yang berhubungan dengan penyakit pada hewan. Padahal, dokter hewan tidak hanya memiliki keahlian di bidang penyakit (patologi), namun juga dalam ilmu medik reproduksi, bidang farmakologi, keamanan pangan dan penyakit zoonotik.
Hal tersebut diakui oleh salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM sekaligus panitia perayaan ‘World Veterinary Day (WVD) 2008’, Debri Ovianto, Minggu (27/4), di Taman Parkir Gedung Bank Indonesia.
Menurut Debri, perayaan hari WVD 2008 ini dimanfaatkan oleh mahasiswa FKH UGM untuk mensosialisaikan lebih jauh profesi kedokteran hewan kepada masyarakat, dengan cara melakukan long march dengan membagi-bagikan brosur dan leaflet tentang informasi seputar profesi dokter hewan.
“Kegiatan WVD 2008 ini sebagai ajang pengenalan keprofesian Dokter Hewan kepada masyarakat yang kita temui di sepanjang long march, kita mengajak mereka mengenal lebih jauh tentang dokter hewan,†jelas pria asal Magetan ini.
Perayaan hari kedokteran hewan sedunia kali ini, panitia membawa sedikitnya 15 andong dalam perjalanan long march dari kampus FKH UGM menuju taman parkir Gedung Bank Indonesia. Di seputaran pasar Beringharjo dan Taman Pintar, beragam atraksi yang ditampilkan mahasiswa. Sedangkan untuk menarik perhatian masyarakat, mahasiswa sengaja membawa dua ekor ular sanca dan seekor anjing.
Ular yang berukuran sebesar lengan orang dewasa ini tentunya mengundang decak kagum bagi masayarakat yang sempat melihatnya. Kesempatan tersebut tidak disia-siakan oleh mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan mereka, menanyakan sejauh mana pengetahuan mereka tentang profesi dokter hewan.
Kegiatan longmarch ini diakhiri dengan pentas seni dan penampilan teatrikal dari mahasiswa untuk mengkampanyekan kerjasama berbagai pihak untuk peduli dengan nasib bangsa terutama dalam penanganan kasus penyakit flu burung dan penyakit zoonosis. (Humas UGM/Gusti Grehenson)