YOGYAKARTA (KU) – Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., Jumat (8/10), secara resmi membuka rangkaian kegiatan perayaan Dies Natalis ke-61 UGM. Acara pembukaan ditandai dengan pelepasan burung trotokan dan kutilang sebanyak 61 ekor oleh Rektor di halaman Balairung. Menurut Ketua Panitia Dies Natalis ke-61 UGM, Dr. Ir. Witjaksono, M.Sc., trotokan dan kutilang adalah burung berkicau khas Indonesia yang sifat berkelompok. “Mudah-mudahan warga UGM bisa meniru perilaku kedua burung ini dengan selalu membuat kelompok dan jaringan di manapun berada dan tidak selalu menyendiri atau malah saling sikut sesamanya,” kata Witjaksono.
Pemilihan jumlah burung yang dilepaskan pun disesuaikan dengan angka ulang tahun UGM, yang pada tahun ini genap berusia 61 tahun, terhitung sejak berdiri 19 Desember 1949. Selain itu, kicauan trotokan dan kutilang akan melengkapi fauna yang sudah ada di lingkungan UGM sehingga para pecinta burung kicauan dapat menikmati kicauan burung-burung tersebut di UGM. “Mudah-mudahan para pemburu tidak memburu burung-burung di lingkungan UGM,” harapnya.
Setelah pelepasan burung kutilang, seluruh civitas akademika secara bersama-sama melaksanakan senam aerobik dan dilanjutkan dengan jalan sehat mengunjungi fakultas-fakultas klaster agro, meliputi Fakultas Pertanian, Peternakan, Kedokteran Hewan, Teknologi Pertanian, dan Kehutanan. Perayaan dies kali ini penyelenggaraannya dipercayakan ke pada klaster agro, dengan mengusung tema ‘Melalui Keselamatan dan Keamanan Pangan, UGM Ikut Memperjuangkan Bangsa yang Sehat dan Bermartabat’.
Sesuai dengan tema itulah, Panitia Dies berencana mengadakan seminar internasional ‘Food Safety and Food Security’. Selain itu, kegiatan hiburan berupa ketoprak, wayang kulit, pameran Gelanggang Expo, pameran anggrek, dan pameran yang diselenggarakan oleh mahasiswa asing. “Kita juga akan membuka klinik klaster pertanian dan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan mata gratis dan pemberian kursi roda untuk penyandang cacat,” imbuhnya.
Rektor UGM dalam pidato sambutannya mengatakan dengan perayaan dies ke-61 ini, diharapkan warga UGM dapat lebih produktif dalam bekerja berdasarkan kemampuan puncaknya. “Warga UGM bisa bekerja dengan kemampuan puncaknya sehingga membantu masyarakat luas, industri, dan pemerintah,” ujarnya. Selain bekerja lebih produktif, warga UGM dianjurkan meluangkan waktu melaksanakan olahraga rutin dan mengatur pola makan agar kesehatan fisik selalu terjaga. “Bekerja dengan fisik lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih sejahtera,” katanya.
Untuk mewujudkan hal itu, UGM dalam waktu dekat akan mengatur dan mengawasi penyajian menu makanan di kantin se-UGM agar lebih bersih dan lebih sehat. “UGM sedang melakukan perencanaan agar makanan yang disajikan lebih sehat, lebih bermanfaat, dan lebih murah. Kantin itu akan diatur dan akan diberi subsidi. Kita juga tidak ingin mahasiswa nantinya setelah lulus gagal diterima di sebuah perusahaan karena bermasalah terhadap kesehatannya,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Rektor juga sempat menyinggung bahwa mulai tahun 2011 para mahasiswa baru dilarang membawa kendaraan ke kampus. Imbauan ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan kampus menjadi lebih sehat dan lebih hijau. “Mahasiswa baru tidak boleh membawa kendaraan ke kampus. Mereka dianjurkan menggunakan Transjogja sehingga transportasi di Jogja bisa dimanfaatkan,” tuturnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)