• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Dwikorita Karnawati: Daerah Perlu Pemetaan Zona Rentan Banjir Bandang

Dwikorita Karnawati: Daerah Perlu Pemetaan Zona Rentan Banjir Bandang

  • 11 Oktober 2010, 06:06 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 4102
Dwikorita Karnawati: Daerah Perlu Pemetaan Zona Rentan Banjir Bandang

YOGYAKARTA (KU) – Bencana banjir bandang masih mengancam beberapa wilayah di Indonesia, terutama di dataran yang berada tepat di muka kaki bukit terjal pada lembah sungai. Untuk upaya antisipasi dan pencegahan banjir bandang ini, pakar geologi UGM, Prof. Dr. Ir. Dwikorita Karnawati, menekankan pentingnya pemetaan zona rentan untuk penataan ruang yang tepat dan ketat guna identifikasi dan pemetaan zona-zona yang rentan mengalami banjir bandang. "Dengan mempertimbangkan kondisi alam dan perubahan tata guna lahan saat ini yang makin pesat, diperkirakan bencana banjir bandang masih terus akan melanda beberapa wilayah rentan di Indonesia," kata Dwikorita kepada wartawan, Jumat (8/10).

Menurutnya, daerah yang rentan ini menunjukkan ciri geomorfologi dan geologi yang khas, yaitu dicirikan oleh kenampakan endapan berbentuk kipas atau bulu burung apabila dilihat dari udara (citra satelit atau foto udara). Zona dengan kondisi demikian diketahui secara alamiah dan periodis telah mengalami proses sedimentasi arus pekat dengan volume sedimen yang besar. "Apabila kita telah dapat menengarai zona rentan ini, maka penataan ruang pada dan sekitar zona tersebut harus ketat agar tidak terjadi proses percepatan sedimentasi yang membentuk bendung di bagian hulu sungai," terangnya.

Selain itu, upaya pemantuan dan peringatan dini sangat dibutuhkan karena zona yang telah teridentifikasi/terpetakan sebagai zona rentan banjir bandang perlu dipantau secara periodik agar dapat terdeteksi secara dini terjadinya proses pembendungan di daerah hulu sungai. "Pemantauan ini dapat dilakukan melalui pengamatan visual secara periodik tiap musim hujan dengan interpretasi citra satelit atau foto udara ataupun melalui inspeksi udara. Pemantauan perlu diperketat apabila daerah hilir telah berkembang menjadi pemukiman padat," ujarnya.

Pemantauan juga dapat dilakukan dengan memasang peralatan deteksi dini peningkatan debit air sungai yang ditempatkan di beberapa titik di daerah hulu hingga hilir sungai. Alat deteksi dini ini dapat berupa bentangan kawat melintang tegak lurus lembah sungai, yang apabila putus terterjang aliran sungai akan memberikan sinyal dini ke daerah hilir sungai. "Pemantauan tersebut juga perlu dilengkapi dengan alat deteksi curah hujan yang terpasang di hulu sungai," katanya.

Menurut Guru Besar Geologi Teknik dan Lingkungan ini, banjir bandang dipicu oleh longsor dan pembendungan di daerah hulu, yang umumnya dicirikan dengan munculnya kenampakan berupa bekas-bekas longsor di bagian atas lembah sungai yang terbendung. Kenampakan bekas longsor ini dicirikan oleh bentuk seperti bekas "cakaran-cakaran" (bentuk 'torehan-torehan lengkung' berwarna tanah) pada lereng. "Kenampakan torehan-torehan ini dapat mudah teramati dari atas melalui citra satelit, foto udara ataupun inspeksi udara dengan helikopter/ pesawat terbang," jelasnya.

Seperti diketahui, bencana banjir bandang baru saja melanda Kampung Sandur, Distrik Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, dan mengakibatkan 89 orang tewas (yang diperkirakan masih terus meningkat), 66 orang hilang, 837 orang luka-luka, dan ratusan rumah terendam air ataupun terkubur batu dan tanah. Beberapa tahun sebelumnya, tercatat bencana banjir bandang pernah pula melanda beberapa wilayah di Indonesia, antara lain di tempat wisata pemandian air panas Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur (2002).

Selanjutnya, banjir bandang juga terjadi di lembah Sungai Jenebarang yang berada di lereng Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Goa (2004); bantaran Sungai Bahorok, Taman Wisata Bukit Lawang, yang berada di Kaki Gunung Leuser, Sumatera Utara (2003), lembah/bantaran sungai di Kota Palu, juga di Kabupaten Jember, Jawa Timur (2006). (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Peneliti UGM: Longsor dan Banjir Bandang Masih Mengancam Manado

    Monday,20 January 2014 - 15:15
  • Banjir Bandang Wasior Bagian Dari Proses Evolusi Bentang Alam Papua Barat II

    Friday,29 October 2010 - 6:17
  • Pakar UGM: Tata Ruang Harus Terintegrasi dengan Zona Bahaya

    Tuesday,21 June 2016 - 15:54
  • Pakar UGM: Banjir Bandang Wasior Bagian Proses Evolusi Bentang Alam

    Sunday,31 October 2010 - 3:53
  • Kota Semarang Waspadai Banjir Bandang DAS Garang

    Monday,02 January 2012 - 10:43

Rilis Berita

  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti
  • Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Wisata Panas Bumi Kawah Sikidang 06 February 2023
    Dataran Tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api. Selain menjadi sumber energi panas bumi denga
    Gusti
  • Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar 2 Miliar di 2022 06 February 2023
    UGM berkomitmen kuat untuk terus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya dalam pengembangan
    Satria
  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual