Yogya, KU
Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) UGM bekerjasama dengan salah satu universitas PBB yang berada di negara Costa Rica, University of Peace (UPEACE), menyelenggarakan kegiatan workshop internasional dalam hal pengembangan kurikulum program master studi konflik dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara dan Selatan. Workshop yang dilakukan di kampus UGM ini diikuti 39 peserta perwakilan universitas yang berasal dari Bangladesh, India, Indonesia, Nepal, Pakistan dan Srilangka.
Menurut salah satu pihak panitia penyelenggara, Dr Muhadi Sugiono, rencananya selama empat hari, 28 April-1 Mei 2008, masing masing peserta dari enam negara akan mempresentasikan konsep desain program master studi konfilik dan perdamaian.
“Peserta akan menyajikan jenis-jenis kajian yang bersifat lokal dan regional yang perlu diajarkan dalam kurikulum tersebut,†kata kepala PSKP UGM ini, Senin (28/4) di Gedung Sekolah Pascasarjana UGM.
Dijelaskan Muhadi, PSKP UGM merupakan salah satu partner dari UPEACE dalam menjalankan programnya, sehingga dilibatkan dalam penyelenggaraan workshop internasional di Indonesia.
Sedangkan tujuan dari workshop ini, kata Muhadi, UPEACE bersama dengan pemerintah Belanda berencana melibatkan 17 universitas di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan dalam pengembangan dan pelaksanaan program master yang berhubungan dalam studi konflik dan perdamaian.
“UPEACE bekerjasama dengan pemerintah Belanda, akan menggandeng 17 universitas sebagai partnernya, dengan memberikan kontribusi dalam pengembangan pendidikan master, pengembangan kurikulum, pertukaran mahasiswa dan penyediaan bea siswa,†kata Muhadi.
Dosen Isipol UGM ini mengungkapkan bahwa UPEACE merupakan salah satu universitas yang dimiliki PBB yang didirikan pada sejak tahun 1980 yang bertujuan mendukung program perdamaian dan keamanan internasional PBB. (Humas UGM/Gusti Grehenson)