YOGYAKARTA-Sebanyak 34 perguruan tinggi dan 4 institusi dari Taiwan, Rabu (13/10), mengikuti pameran pendidikan tinggi bertajuk Taiwan Higher Education (THE) Fair 2010 bertempat di Graha Sabha Pramana (GSP) UGM. Sebelum di UGM acara serupa juga telah digelar pada tanggal 9 Oktober 2010 bertempat di Universitas Syiah Kuala Aceh, dan tanggal 11 Oktober 2010 bertempat di Universitas Trisakti Jakarta
Puluhan perguruan tinggi Taiwan ini menyediakan berbagai informasi studi, kurikulum berbasis Internasional hingga beasiswa di Taiwan seperti Taiwan Scholarship, MOE Scholarship, Southern Sunshine Scholarship (SSS) dan University Scholarship.
Pembukaan pameran pendidikan tersebut dihadiri langsung oleh Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D, Deputy Representatife of Taipei Economics and Trade Office in Indonesia, Mr Charles.C.Li, serta Director General Bureau of International Cultural and Education Mr Lin Wen Tong.
Antusias mahasiswa yang datang di pameran cukup tinggi. Mereka langsung menuju stan pameran masing-masing perguruan tinggi sambil mencari informasi studi di Taiwan. Seperti penuturan Nio Hani dan Desrina Yusi, mahasiswa jurusan Teknik Fisika UGM angkatan 2007. Mereka mengaku tertarik studi di Taiwan mengingat negara ini perkembangannya sangat pesat dan hampir menyamai Jepang.
“ Saya tertarik belajar energi dan budaya Taiwan mengingat negara ini maju seperti halnya Jepang,†kata Nio.
Keduanya mengaku lebih tertarik untuk bisa melanjutkan studi di Taiwan pada bidang teknik mesin dan budaya.
Senada dengan mereka, Desfi mahasiswi Jurusan Bahasa Mandarin Fakultas Ilmu Budaya UGM angkatan 2009 juga mengatakan ketertarikannya untuk bisa belajar di Taiwan. Ia datang di pameran karena ingin mengetahui lebih banyak informasi studi hingga beasiswa di Taiwan. Apalagi selama ini ia juga sudah banyak belajar terkait bahasa Mandarin tersebut.
“ Cita-cita memang mau mengembangkan bahasa Mandarin ini. Makanya saya datang di pameran pendidikan Taiwan ini,†papar Desfi.
Sementara itu dalam sambutannya Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D mengatakan menyambut baik diadakannya acara pameran pendidikan Taiwan tersebut. Diharapkan dengan pameran ini sekaligus juga bisa mencetak generasi muda yang handal di bidang riset dan budaya. Apalagi selama ini banyak persoalan penting dan membutuhkan pemikiran para cendekiawan seperti masalah pemanasan global.
“ Persoalan pemanasan global misalnya sangat membutuhkan pemikiran dari para cendekiawan dan pakar dari UGM maupun Taiwan,†urai Sudjarwadi.
Di hadapan pengunjung dan peserta pameran pendidikan dari Taiwan, Prof Sudjarwadi menjelaskan keberadaan UGM sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Bahkan, dari 100 an perguruan tinggi di Yogyakarta UGM satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki jurusan Filsafat. UGM selama ini juga telah mengakomodasi keberadaan mahasiswa baik yang berasal dari keluarga mampu maupun tidak mampu untuk bisa studi di UGM.
“ UGM menginginkan agar nantinya para generasi muda ini bisa menjadi calon pemimpin bangsa. Maka kita juga telah mengakomodir para mahasiswa yang berasal dari keluarga mampu maupun tidak,†imbuh Rektor.
Usai sambutan acara kemudian dilanjutkan dengan pemukulan gong sebagai tanda dibukanya pameran pendidikan Taiwan. Setelah itu Rektor UGM beserta perwakilan delegasi Taiwan tadi kemudian melanjutkan dengan mengunjungi stand yang ada.
Sementara itu siang harinya untuk menambah wawasan dan mendekatkan hubungan baik antara UGM dengan perguruan tinggi di Taiwan dilakukan jamuan makan siang. Dalam jamuan makan siang itu Rektor didampingi oleh Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Prof. Dr. Retno .S. Sudibyo, M.Sc., Apt, Sekretaris Eksekutif (SE) UGM, Drs. Djoko Moerdiyanto, M.A., serta Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM, Dr. Rachmat Sriwijaya (Humas UGM/Satria)