YOGYAKARTA- Sebanyak delapan mahasiswa asing dari lima perguruan tinggi, yakni University of Western, University of Adelaide, University of Tasmania, University of Sydney, dan Murdoch University, pada semester gasal 2 tahun 2010/2011 akan mengikuti KKN-PPM UGM. Bersama dengan 32 mahasiswa dari beberapa jurusan yang terdapat di Fakultas Kedokteran Hewan, Geografi, Kedokteran Gigi, Isipol, Filsafat, Hukum, Ilmu Budaya, Pertanian, MIPA, dan Teknik, mereka akan ditempatkan di lokasi KKN di Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
“Ada delapan mahasiswa asing dari lima perguruan tinggi luar yang ikut dalam KKN-PPM UGM kali ini,†ujar Kepala Bidang LPPM, yang juga Ketua Tim DERU (Disaster Early Response Unit), Slamet Widiyanto, M.Sc., dalam sambutan pelepasan mahasiswa KKN-PPM UGM di Balairung UGM, Senin (18/10).
Slamet mengatakan tema yang diangkat dalam KKN-PPM kali ini ialah “Pemberdayaan Masyarakat Kasongan menuju Terciptanya Kawasan Wisata (Edu-Eco-Tourism), Industri Kerajinan (Home Craft Industry), dan Pemukiman (Living Environment) yang Sinergis di Desa Bangunjiwo, Kasihan, Bantulâ€. Dijelaskan Slamet bahwa program KKN-PPM terbukti telah mampu mencuri perhatian kalangan akademik internasional sebagai kontribusi dunia pendidikan nasional terhadap upaya mengurangi kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan. “Jika saat ini lebih dari 100 mahasiswa asing yang mengikuti kegiatan KKN-PPM di UGM, maka di akhir tahun 2012, UGM berharap program ini diikuti oleh sekurangnya 200 mahasiswa asing,†katanya.
Di tempat yang sama, Manajer KKN-PPM UGM, Dr. Irkham Widiyono, didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dimas Wihardyanto, S.T., M.T. dari Jurusan Teknik Arsitektur UGM, mengatakan kegiatan KKN akan dilangsungkan mulai 18 Oktober-19 Desember 2010. Para mahasiswa nantinya akan ditempatkan di empat dusun, yaitu Sembungan, Kajen, Gedongan, dan Kalipucang. “Nantinya para mahasiswa ini akan ditempatkan di empat dusun, yaitu Kalipucang, Kajen, Gedongan, dan Sembungan,†terang Irkham.
Keterlibatan mahasiswa asing dalam KKN ini merupakan aset strategis yang harus dioptimalkan. Untuk itu, diperlukan kerja sama dan sinergi yang baik antara mahasiswa asing dengan mahasiswa UGM. Dengan mengambil lokasi di daerah Kasongan, diharapkan mahasiswa dapat mensinergikan ilmu untuk mengembangkan sektor ekonomi, pendidikan, lingkungan, dan pariwisata. “Diharapkan KKN-PPM UGM bisa memberikan nilai tambah bagi masyarakat,†harap Irkham.
Sementara itu, Joel Rodda (24) dari Murdoch University dan Timothy Lay (20) dari University of Sydney yang tengah mengambil studi Sastra Nusantara, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), mengaku senang dapat terlibat dalam KKN-PPM UGM tahun ini. Mereka bersemangat mengikuti kegiatan ini sampai akhir nanti. Meskipun demikian, mereka belum betul-betul paham tentang kegiatan di lapangan nantinya sehingga tetap memerlukan bimbingan. “Kita antusias ikut dalam KKN-PPM ini, tapi kita juga masih perlu bimbingan karena belum paham betul kegiatan di lapangan seperti apa,†aku Joel dan Tim.
Dalam pelepasan mahasiswa KKN-PPM UGM semester gasal 2 tahun 2010/2011 juga diwarnai dengan penyematan topi dan pemberian kaos KKN secara simbolis kepada perwakilan mahasiswa yang dilakukan oleh Fajar Wisnu Brata (Fakultas Hukum) dan Nikola (Jurusan Sastra Nusantara, FIB) serta DPL Dimas Wihardyanto, M.T. (Humas UGM/Satria)