JAKARTA (KU) – Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) RI, Jero Wacik, menyambut baik dan memberi dukungan penuh perhelatan akbar World Conference on Culture, Education, and Science-WISDOM 2010 yang akan digelar Universitas Gadjah Mada pada 8-11 November mendatang. WISDOM 2010 dipandang berkaitan erat dengan program nasional World Culture Forum yang direncanakan diselenggarakan pada tahun 2012 di Bali. Ajang ini merupakan gagasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadikannya sebagai pasangan World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss. “Penyelenggaraan WISDOM 2010 memang diarahkan sebagai batu loncatan menuju penyelenggaraan World Culture Forum 2012,” kata Jero Wacik dalam pertemuan dengan Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng,. Ph.D., di Jakarta, Senin (18/10).
Menbudpar mengatakan penyelenggaraan konferensi internasional ini juga selaras dengan keunggulan utama Indonesia di bidang kebudayaan yang sudah diakui dunia dan harus terus diangkat serta dikembangkan. Menbudpar yakin bahwa WISDOM 2010 dapat membangkitkan rasa percaya diri bangsa Indonesia yang keunggulan kearifan lokalnya sudah mendapatkan pengakuan dari dunia internasional.
Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi. M.Eng., Ph.D., mengatakan WISDOM 2010 bertujuan menggali kearifan lokal di dunia yang penuh dengan nilai-nilai kehidupan manusia untuk dikaitkan dengan perannya menjadi inspirasi penyelesaian masalah-masalah dunia saat ini. “Kita semua yakin bahwa kearifan lokal memiliki potensi dan kekuatan sangat besar untuk menginspirasi sintesis keragaman karakter solusi masalah dunia yang pada gilirannya memberi manfaat dalam meningkatkan mutu tatanan hidup masyarakat dunia,” katanya.
Sehubungan dengan persiapan tahap akhir penyelenggaraan WISDOM 2010, dituturkan Sudjarwadi bahwa secara keseluruhan Organizing Committee telah siap dan semua sesuai dengan tahapan kerja yang direncanakan, termasuk berkoordinasi dengan para mitra pendukung, baik dari kalangan perguruan tinggi maupun institusi terkait lainnya.
International Conference yang mengedepankan tema besar ‘Local Wisdom Inspiring Global Solutions’ ini akan menampilkan tokoh peraih hadiah Nobel Perdamaian 2006 yang sekaligus pendiri Grameen Bank dan anggota Dewan Direksi Persatuan Bangsa-Bangsa, Prof. Dr. Muhammad Yunus, dari Bangladesh. WISDOM 2010 juga mempunyai agenda utama Colloquium in Honor of Dr. Ann Dunham Soetoro & Prof. Dr. Mubyarto, yang merupakan ajang diskusi dalam rangka menghormati hasil-hasil karya kedua tokoh tersebut di bidang pengembangan ekonomi kerakyatan. Mendiang Dr. Ann Dunham, ibunda Barack Obama, Presiden Amerika Serikat, dan Prof. Dr. Mubyarto adalah pejuang-pejuang ekonomi berbasis kerakyatan.
WISDOM 2010 juga akan mendiskusikan enam tema utama, meliputi Managing Multiculturalism: Complexities and Contradictions, Education in a Global World: Continuity and Change, Managing the Environment: Learning from the Past, Reaching for the Future, Technology and Socio-Cultural Change, Heritage Tourism and Creative Economy, Local Knowledge and Global Health.
Acara yang akan digelar pada 8–11 November 2010 di Universitas Gadjah Mada ini akan diikuti oleh 750 peserta dari 15 negara. Di antara yang akan hadir adalah tokoh-tokoh multidimensi dari dalam negeri, seperti: Prof. Dr. Sri Edi Swasono, Prof. Dr. Azyumardi Azra, Prof. Dr. Franz Magnis-Suseno, Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd., Dr. Ninok Laksono, Dr. Charles Saerang, Garin Nugroho, Dwiki Dharmawan, dan Carmanita. Sementara itu, tokoh-tokoh akademisi dari luar negeri yang direncanakan datang adalah Prof. Michael Hitchcock, Ph.D. (Inggris), Prof. Dr. Datuk Mohd. Noh Dalimin (Malaysia), Prof. Duujian Tsai (Taiwan), Prof. Dr. Kwok Kian Woo (Singapura), Prof. Kaoru Takara (Jepang), Prof. Bruce Mitchell, Ph.D., Prof. Uichol Kim, Ph.D. (Korea Selatan), Dr. Jean Couteau (Prancis), Prof. Paul Morris (Selandia Baru), Prof. Dr. Judith Schlehe (Jerman), Dr. Nancy Cooper (USA), Sandra Niessen, Ph.D. (Kanada), dan Prof. Alice Dewey (USA).
Penyelenggaraan WISDOM 2010 juga mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kehutanan, dan Kementerian Lingkungan Hidup RI, serta 30 perguruan tinggi utama di Indonesia.
Selain mengikuti acara di kawasan kampus Universitas Gadjah Mada, seluruh peserta dari sejumlah negara juga akan diajak mengenal dan menikmati beberapa tempat budaya dan sejarah di Yogyakarta, antara lain Candi Prambanan, Museum Ullen Sentalu, Rumah Budaya Tembi, Batik Winotosastro, dan Museum Affandi. (Humas UGM/Gusti Grehenson)