Bertempat di halaman Balairung UGM, Jum’at (2/5) dilangsungkan Upacara Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2008. Upacara dipimpin langsung Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi Keuangan dan Sumberdaya Manusia Prof. Ainun Na’im, MBA., Ph.D, diikuti civitas akademika UGM.
Selain unsur pimpinan Majelis Wali Amanat, tampak pula pimpinan Majelis Guru Besar, Senat Akademik, pimpinan univesitas, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa di lingkungan UGM.
Tema peringatan Hardiknas tahun ini adalah “HARDIKNAS 2008 SEBAGAI BAGIAN DARI PERINGATAN 100 TAHUN KEBANGKITAN BANGSAâ€. Makna mendalam terkandung dalam tema ini, jika dikaitkan dengan kebangkitan bangsa khususnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tertuang dalam UUD 1945. Tema tersebut tentu menjadi spirit dalam membangun peradaban bangsa, sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional, yaitu “terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubahâ€.
Menteri Pendidikan Nasional dalam sambutannya menyatakan, bahwa pembangunan prasarana dan sarana pendidikan pada semua jenjang pendidikan telah dibangun sebanyak 5.419 unit sekolah baru, 38.762 Ruang Kelas Baru, 4.428 perpustakaan, dan 8.581 laboratorium. Sementara itu dalam rehabilitasi prasarana dan sarana pendidikan telah direhabilitasi ruang kelas SD/MI sebanyak 217.113 ruang kelas, SMP 18.501 ruang kelas dan SMA/SMK/SLB sebanyak 2.358 ruang kelas.
Dibidang perbukuan, katanya, Depdiknas telah melakukan reformasi secara mendasar, yaitu dengan melakukan pembelian hak cipta buku dari penulis atau penerbit dan mengizinkan siapa saja untuk menggandakannya, menerbitkannya, atau memperdagangkannya dengan harga murah. Pada tahun 2007 telah terbeli 49 judul buku dan telah ditentukan Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp 4.500 hingga Rp 14.000 per buku.
“Pada tahun 2008 direncanakan membeli hak cipta buku sejumlah 250 judul buku. Dengan reformasi ini diharapkan buku-buku akan tersedia dalam jumlah yang cukup dengan harga yang terjangkau dan harga buku diperkirakan akan turun menjadi sepertiganya,†ujar Mendiknas dalam sambutan tertulisnya sebagaimana dibacakan oleh Prof. Ainun Na’im.
Lebih lanjut, katanya didalam peningkatan mutu, daya saing, dan relevansi pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah sebanyak 41,7% guru telah memenuhi kualifikasi S1/D4 dan 5,88% guru telah bersertifikat pendidik. Sebanyak 749 sekolah telah bertaraf atau dirintis untuk bertaraf internasional dan 417 sekolah telah berbasis atau dirintis untuk berbasis unggulan lokal.
Di bidang prestasi, sebanyak 51 siswa Indonesia telah berhasil memperoleh medali emas diberbagai ajang olimpiade tingkat internasional. Sementara di jenjang pendidikan tinggi, beberapa perguruan tinggi telah mendapat pengakuan sebagai perguruan tinggi berkelas dunia (world class). Menurut versi Times Higher Education Supplement (THES), UGM menduduki peringkat 360 disusul ITB peringkat 369, dan UI peringkat 395.
“Sementara itu, UNDIP, UNAIR dan IPB menduduki peringkat 401-500. Selain itu, 47 program studi (Prodi) UT mendapat akreditasi dari International Council of Distance Education (ICDE), sehingga sampai saat ini terdapat 858 prodi berkelas dunia yang melayani sekitar 14% dari seluruh mahasiswa,†tambah Mendiknas dalam sambutan tertulisnya.
Disamping diisi paduan suara mahasiswa UGM, dalam upacara HARDIKNAS kali ini UGM memberikan penghargaan kepada (Alm) Rino Cahyadi Srijaya Giyanto, S.Si, Asisten Dosen Fakultas Geografi UGM. Penghargaan ini diberikan atas dedikasinya saat mengikuti Konferensi Internasional di Thailand dan meninggal karena kecelakaan saat mengikuti kegiatan tersebut beberapa waktu lalu.
Penghargaan disampaikan Prof. Ainun Na’im didampingi Wakil Rektor Bidang Alumni dan Pengembangan Usaha Prof. Ir. Atyanto Dharoko, M.Phil., Ph.D, setelah sebelumnya dibacakan SK Keputusan Rektor No. 398/P/SK/HT/2007 oleh Sekretaris Eksekutif Drs. Djoko Moerdiyanto, MA. Penghargaan berupa piagam dan sejumlah uang duka diterima Iswari Nurhidayati, istri almarhum selaku ahli waris. (Humas UGM)