YOGYAKARTA (KU) – Sebanyak 105 siswa dari 31 Sekolah Menengah Atas (SMA) mengikuti kompetisi Olimpiade Kimia Nasional (OKN) 2010 yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Kimia Fakultas MIPA UGM, 23-24 Oktober 2010. Beberapa peserta berasal dari Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.
Para peserta mengikuti proses seleksi berupa tes tertulis, praktikum, dan presentasi. Dari 105 peserta, nantinya akan diambil 20 peserta yang berhak mengikuti tahap selanjutnya. Kemudian, dari 20 besar akan diseleksi lagi menjadi 5 besar. “Lima besar ini akan mengikuti ujian praktium dan presentasi untuk menentukan pemenang 1,2, dan 3 ,” kata Ketua Panitia Pelaksana OKN 2010, Adhi Dwi Hatmanto, kepada wartawan di FMIPA UGM, Sabtu (23/10).
Adi menuturkan jumlah peserta yang mengikuti kompetisi kali ini meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. “Dibanding tahun lalu, peserta hanya 50-an orang,” kata mahasiwa Jurusan Kimia FMIPA UGM ini.
Kompetisi ini rutin dilaksanakan oleh Keluarga Mahasiswa Kimia FMIPA UGM setiap tahun. Salah satu tujuannya adalah untuk memperkenalkan jurusan kimia di kalangan siswa-siswa SMA. “Selain bisa memperkenalkan kimia, kita berharap siswa juga terbiasa untuk mengikuti kompetisi seperti ini sebab semua peserta kita beri sertifikat,” kata pria kelahiran Jogja, 14 Oktober 1990 ini.
Hal senada juga disampaikan Asisten Wakil Dekan Bidang Akademik FMIPA UGM, Drs. Janoel Hendarto, M.Com., dalam pidato sambutannya saat membuka OKN 2010. Ia mengatakan kompetisi tahunan ini merupakan ajang untuk mempromosikan Fakultas MIPA di kalangan para siswa. Tidak cukup sebagai ajang promosi, pihaknya sedang mengupayakan para juara kompetisi ini memiliki kemudahan untuk dapat berkuliah di FMIPA UGM. “Kita sedang mengupayakan hal itu, kemungkinan untuk masuk FMIPA lebih mudah,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Hendarto memberikan ucapan selamat kepada para peserta dan guru yang mendampingi siswanya yang mengikuti kompetisi. Ia mengharapkan para siswa dapat berkompetisi secara sehat dan fair.
Salah seorang guru kimia SMAN 1 Kudus, Jawa Tengah, Drs. Mahmud Hilmi, menyampaikan sekolahnya mengirimkan enam siswa untuk mengikuti kompetisi ini. Para siswa tersebut dipilih berdasarkan hasil seleksi ketat di sekolah. “Kita mengambil siswa yang terbaik di kelasnya. Biasanya mereka yang peringkat 1,2, dan 3,” kata Mahmud.
Bagi Mahmud, kompetisi olimpiade kimia yang dilaksanakan FMIPA UGM ini merupakan ajang pelatihan bagi siswa-siswanya untuk mengikuti olimpiade sains nasional. Ia berharap siswa yang baru pertama kali mengikuti kompetisi semacam ini setidaknya dapat mengenal model dan bentuk soal-soal kimia yang sering dikompetisikan tingkat nasional. “Kita ingin memberi pengalaman pada mereka untuk terbiasa ikut kompetisi agar mereka memiliki mental juara,” pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)