Kepemilikan perusahaan publik di Indonesia pada umumnya bersifat terkonsentrasi. Konsentrasi terjadi dalam klaim keuangan pemegang saham terhadap perusahaan (hak aliran kas), hak pemegang saham biasa untuk memilih dewan direktur, dan berbagai kebijakan perusahaan (hak kontrol), serta selisih antara hak kontrol dan hak aliran kas (cash flow right leverage) sebagai pemegang saham pengendali. “Hal ini bisa mendorong pemegang saham pengendali untuk melakukan ekspropriasi, yakni penggunaan hak kontrol untuk memaksimalkan kesejahteraan pribadi dengan distribusi kekayaan dari pihak lain,†kata I Putu Sugiartha Sanjaya, S.E., M.Si., staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya Yogyakarta saat ujian terbuka Program Doktor di Auditorium BRI, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM, Selasa (26/10).
Menurut penuturan Sanjaya, ekspropriasi sangat mungkin dilakukan karena keterbatasan hukum civil yang diterapkan di Indonesia. Perlindungan hak pemegang saham non pengendali di Indonesia yang rendah menjadi insentif bagi pemegang saham pengendali untuk melakukan ekspropriasi pemegang saham non pengendali. Peningkatan ekspropriasi oleh pemegang saham pengendali mengimplikasikan efek entrenchment, yaitu tindakan pemegang saham pengendali yang dilindungi oleh hak kontrolnya untuk melakukan ekspropriasi.
Mempertahankan disertasi berjudul “Efek Entrenchment dan Aligment pada Manajemen Labaâ€, Sanjaya mengatakan pemegang saham pengendali juga memiliki insentif yang kuat untuk mengawasi manajer dan memaksimalkan laba saat mempunyai hak aliran kas yang substansial. Hal ini menunjukkan komitmen pemegang saham pengendali untuk tidak melakukan ekspropriasi yang mengimplikasikan adanya efek aligment, yakni tindakan pemegang saham pengendali yang selaras dengan kepentingan pemegang saham non pengendali.
Disebutkan pria kelahiran Klungkung, 24 Oktober 1970 ini, hasil analisis menunjukkan hak kontrol berpengaruh positif dan signifikan secara statis terhadap manajemen laba. Hal ini menegaskan kenaikan hak kontrol menyebabkan manajemen laba naik. Pemegang saham pengendali turut menaikkan laba ketika kondisi keuangan perusahaan memburuk. Kondisi ini menunjukkan pemegang saham pengendali melakukan manjemen laba yang oportunistik.
Sementara itu, hak aliran kas berpengaruh negatif dan signifikan secara statis terhadap manajemen laba. Dengan kata lain, kenaikan hak aliran kas menyebabkan manajemen laba turun. Penurunan manajemen laba ini disebabkan oleh kenaikan kepemilikan pemegang saham pengendali.
Dari hasil penelitian suami Ida Meliani, S.E., ini diperoleh hasil bahwa terjadi efek entrenchment pemegang saham pengendali. Hal itu ditunjukkan oleh pengaruh positif dan signifikan cash flow right leverage terhadap manajemen laba.â€Semakin lebar perbedaan antara hak control dan hak aliran kas menyebabkan manajemen laba meningkat. Peningkatan manajemen laba ini menurunkan kualitas informasi laporan keuangan,†jelas pria yang meraih predikat cum laude ini. (Humas UGM/Ika)