• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Terkena Abu Vulkanik, Pengungsi Merapi Banyak Mengalami Iritasi Mata

Terkena Abu Vulkanik, Pengungsi Merapi Banyak Mengalami Iritasi Mata

  • 01 November 2010, 09:08 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 2983
Terkena Abu Vulkanik, Pengungsi Merapi Banyak Mengalami Iritasi Mata

SLEMAN (KU) – Abu vulkanik dari erupsi Merapi yang terjadi sejak Selasa (26/10) lalu telah menyebabkan sebagian pengungsi mengalami iritasi mata (konjugtivitis). Hal itu diketahui setelah tim dokter spesialis mata dari Fakultas Kedokteran (FK) UGM bekerja sama dengan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) DIY, dan Rumah Sakit Mata dr. YAP melakukan pemeriksaan dan pengobatan mata gratis di barak pengungsian Wukirsari dan Hargobinangun, Minggu (31/10).

“Dari yang memeriksakan matanya, sekitar 25 persen mengalami iritasi mata,” kata Ketua Perdami DIY, Prof. Dr. dr. Suhardjo, S.U.,Sp. M(K), yang ditemui di sela-sela kegiatan pemeriksaan mata gratis bagi warga pengungsi Merapi di Balai Desa Wukirsari, Cangkringan.

Menurut Guru Besar FK UGM ini, dari pengungsi yang memeriksakan matanya, tidak ditemukan kasus berat. Oleh karena itu, ia berkesimpulan hujan abu yang melanda kawasan Merapi tidak menyebabkan persoalan serius. Namun, ia belum memeriksa kondisi para pengungsi yang ada di lokasi lainnya. “Kebanyakan yang kita periksa hanya mengalami iritasi. Namun, ada satu dua orang yang kemasukan pasir, tapi sudah kita keluarkan dari matanya,” ujar Suhardjo.

Selain memeriksa kondisi kesehatan mata para pengungsi, mereka juga memberikan dorongan mental kepada pengungsi. Meskipun abu vulkanik mengandung unsur kimia berupa sulfur dan senyawa lainnya, tetapi hal itu tidak terlalu membahaykan kesehatan mata. Meskipun demikian, ia menyarankan agar pengungsi selalu memeriksakan matanya apabila terjadi gejala-gejala sakit mata. “Apabila terasa ada sesuatu yang mengganjal di mata, terasa gatal, penglihatan agak kabur, dan mata merah, segera untuk diperiksakan secepatnya,” katanya.

Dalam pemeriksaan kesehatan gratis ini, FK UGM menurunkan 12 dokter spesialis mata dan beberapa calon dokter mata serta puluhan mahasiswa Farmasi UGM. Tim kemudian dibagi menjadi dua kelompok yang ditempatkan di Wukirsari dan Hargobinangun. Di Wukirsari, kebanyakan para pengungsi yang memeriksakan matanya beragam, mulai dari anak-anak, orang tua, hingga lansia.

Ngatiyah (48), salah satu pengungsi asal Pangukrejo, mengaku baru memeriksakan kondisi matanya setelah merasa penglihatannya sedikit kabur. “ Agak kabur, selama ini saya biarin aja,” kata ibu dua anak ini. Ia menceritakan saat abu vulkanik menerjang lokasi desanya yang berdekatan dengan dusun tempat almarhum Mbah Maridjan bermukim, ia dan suaminya berlarian mencari perlindungan. Saat itulah, ia tidak sadar jika matanya sudah kemasukan abu vulkanik. “Saat itu, kita pokoknya lari saja,” ujarnya polos.

Setelah memeriksakan matanya, Ngatiyah merasa penglihatannya terasa lebih baik. “Pandangan saya lebih bening sekarang,” jawabnya sembari tersenyum lalu pamit dan berlari kecil menghindari guyuran hujan untuk kembali ke pos pengungsiannya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Kepala PSBA: Merapi Alami Erupsi Freatik

    Friday,11 May 2018 - 13:32
  • Sudibyakto : Status Gunung Merapi 'Awas', Penanganan Evakuasi Pengungsi Harus Lebih Baik

    Monday,25 October 2010 - 15:40
  • Ratusan Pengungsi Merapi Mengungsi di Kampus UGM

    Saturday,06 November 2010 - 13:31
  • DERU UGM Dirikan Klinik Kesehatan di 8 Titik Pengungsian

    Tuesday,09 November 2010 - 16:06
  • 'Spirit of Life': Persembahan Pengungsi Maguwoharjo

    Thursday,18 November 2010 - 11:36

Rilis Berita

  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti
  • Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Wisata Panas Bumi Kawah Sikidang 06 February 2023
    Dataran Tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api. Selain menjadi sumber energi panas bumi denga
    Gusti
  • Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar 2 Miliar di 2022 06 February 2023
    UGM berkomitmen kuat untuk terus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya dalam pengembangan
    Satria
  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual