Sejak 28 Oktober lalu, Disaster Response Unit (DERU) UGM mendirikan Klinik Darurat UGM guna memberikan layanan kesehatan bagi para pengungsi korban Merapi. Klinik direncanakan memberikan pelayanan kesehatan selama 24 jam, selama dua minggu mulai 28 Oktober 2010. “Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pelayanan kesehatan oleh tenaga medis terdiri dari dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya bagi para pengungsi, serta pelayanan obat-obatan,†terang dr. Sulanto Saleh Danu, Ketua Tim Kesehatan–DERU UGM, Kamis (4/11).
Disebutkan Sulanto, DERU UGM membuka pos kesehatan di dua tempat, yakni Hargobinangun dan Girikerto 1 & 2. Selain kedua pos kesehatan tersebut, DERU UGM juga memberikan pelayanan keliling/mobile clinic menggunakan 1 mobil sehat dan 3 motor sehat. “Pendirian klinik ini merupakan wujud dari program pelayanan kesehatan, sedangkan program lainnya, seperti surveilance, bertujuan untuk memantau jumlah populasi rentan, penyakit potensial wabah, dan 10 besar penyakit selama bencana,” terangnya.
Untuk mendukung kegiatan ini, tim survei dari Universitas Gadjah Mada diturunkan ke lapangan dan membuat laporan harian. Hasil pemantauan ini akan digunakan sebagai bahan masukan bagi Tim DERU Kesehatan dalam melakukan penanganan kesehatan selama bencana dan perencanaan konsep pelayanan pascabencana untuk disampaikan kepada berbagai pihak terkait.
Sulanto menambahkan dalam pelaksanaan kegiatan ini, DERU UGM berkoordinasi langsung dengan Dinas Kesehatan Provinsi DIY Bidang Penanggulangan Bencana dan Posko Pusat di Hargobinangun yang didirikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman untuk teknis pelaksanaan harian. DERU UGM turut pula mendukung berbagai program penanggulangan bencana yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi, meliputi promosi kesehatan dan gizi, kesehatan lingkungan dan sanitasi, pelayanan kesehatan surveilance, serta data & informasi. DERU UGM juga ditopang secara penuh oleh tim bantuan kesehatan dari Fakultas Kedokteran UGM.(Humas UGM/Ika)