YOGYAKARTA-Sebagai bentuk nyata kepedulian UGM terhadap terjadinya bencana alam, khususnya erupsi Gunung Merapi, hari ini sekitar 500 mahasiswa KKN-PPM Peduli Bencana (PB) UGM diterjunkan ke beberapa lokasi yang terkena dampak bencana alam tersebut. Pelepasan ratusan mahasiswa KKN-PPM Peduli Bencana dilakukan langsung oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., di Balairung UGM.
Sebelumnya, Sekretaris LPPM UGM, Dr. drh. R. Wisnu Nurcahyo, mengatakan kegiatan KKN-PPM Peduli Bencana (PB) ini dirancang sebagai bagian dari andil UGM dalam proses tanggap darurat dan recovery bencana Gunung Merapi. “Selain 500 mahasiswa yang diterjunkan dalam KKN-PPM hari ini, masih banyak mahasiswa UGM yang juga menjadi relawan dalam kegiatan penanggulangan bencana Gunung Merapi,†kata Wisnu dalam sambutannya.
Wisnu menambahkan mahasiswa KKN-PPM PB ini akan didampingi oleh 25 dosen pembimbing lapangan (DPL). Sebelum diterjunkan ke masyarakat, mahasiswa telah dibekali oleh Pengelola LPPM UGM, pemerintah daerah, dan para ahli bidang kebencanaan. Dengan pembekalan tersebut diharapkan para mahasiswa benar-benar siap untuk diterjunkan ke tengah masyarakat. “Pelaksanaan kegiatan KKN-PPM PB ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, seperti dari Depdiknas, Baznas, SIKIB, Kemenlu, BNPB, pemerintah daerah maupun pihak swasta,†tambahnya.
Pelaksanaan kegiatan KKN-PPM PB UGM dimulai hari ini, 10 November, sampai dengan 10 Desember 2010. Ada empat lokasi KKN-PPM PB, yakni Sleman (Maguwoharjo dan Turgo), Magelang, Boyolali, dan Klaten. Para mahasiswa berasal dari sekitar dua belas fakultas ialah Kedokteran, Biologi, Farmasi, Ilmu Budaya, Isipol, Filsafat, Hukum, Ekonomika dan Bisnis, MIPA, Teknik, Kehutanan, dan Peternakan.
Di tempat yang sama, Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., mengatakan pelaksanaan KKN-PPM PB UGM telah memadukan unsur Tridharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, sebagaimana KKN-PPM pada umumnya.
Kegiatan KKN-PPM UGM PB dilakukan berdasarkan skala prioritas yang mengacu pada tujuh program pokok KKN-PPM UGM PB, antara lain logistik, kesehatan-psikologi, infrastruktur, pendidikan, pemulihan ekonomi, administrasi publik serta mitigasi bencana. “Tentu saja, UGM tidak ingin sendiri dalam program ini. Bersama-sama dengan berbagai perguruan tinggi, industri, dan instansi lain serta warga masyarakat di lokasi, UGM siap bahu-membahu bekerja keras turut serta meringankan beban masyarakat,†kata Rektor.
Dalam kesempatan itu, Rektor juga sempat menyinggung beberapa konsep UGM untuk penanganan pos pengungsian, yang tetap memprioritaskan keselamatan dan kesehatan menuju kehidupan yang baik dan harmoni. Beberapa prinsip yang dimaksud, misalnya memosisikan pengungsi sebagai masyarakat yang membangun kehidupan baru sesuai dengan kondisi di tempat tersebut secara mandiri. Sementara itu, tugas relawan, antara lain, adalah membantu terbentuknya komunitas baru dan membantu menuju kemandirian masyarakat pengungsi sehingga dapat menjadi masyarakat pengungsi mandiri.
Sebagai tanda dimulainya kegiatan KKN-PPM PB, Rektor disaksikan oleh Pimpinan MWA, MGB, Senat Akademik, dan para DPL menyematkan topi dan masker kepada perwakilan DPL, mahasiswa, dan relawan. DPL diwakili oleh Toto Sudargo, S.K.M., M.Kes. (Fakultas Kedokteran) dan Murtiningrum, S.T.P., M.Eng. (Fakultas Teknologi Pertanian). Untuk mahasiswa diwakili oleh Ega Nastriana (Fakultas Kedokteran) dan Frenky Fika P.P. (Fakultas Peternakan) serta ditambah dua orang relawan ialah Puput dan Kausar. (Humas UGM/Satria AN)