YOGYAKARTA- Persoalan yang muncul dan dihadapi ketika terjadi erupsi Gunung Merapi mulai 26 Oktober lalu tidak hanya logistik dan lokasi pengungsian, tetapi juga ternak yang ditinggalkan. Hal inilah yang mendasari para relawan Disaster Response Unit (DERU) UGM bersama dengan Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu sore (13/11), mengirimkan bantuan pakan ternak ke Dusun Turen, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. “Kerja sama ini telah berlangsung selama lebih kurang satu minggu dan tidak hanya terbatas pada distribusi logistik untuk para pengungsi. Kerja sama juga mencakup pengiriman pakan ternak berupa hijauan bagi para peternak kambing peranakan etawa (PE),†terang Fiqri Yudha Adam selaku Koordinator Relawan DERU UGM.
Fiqri menambahkan pengiriman bantuan pakan ternak hijauan diangkut oleh dua unit mobil patroli wilayah (patwal) menuju lokasi peternakan. Distribusi pakan yang ditargetkan untuk seratus tiga puluh ekor kambing PE ini adalah agar ternak tidak kelaparan karena ditinggal mengungsi oleh pemiliknya. “Sasaran kegiatan ini adalah kelompok peternak ‘Sakinah’ yang beranggotakan tiga puluh lima orang peternak yang berlokasi di Dusun Turen,†tambahnya.
Diharapkan kerja sama antara kedua belah pihak ini akan memberikan efek positif pada kondisi ternak kambing PE, yang pada akhirnya juga akan berdampak pada perekonomian peternak. Menurut Fiqri, pemberian pakan ternak akan diadakan secara rutin sampai bencana erupsi Merapi selesai atau selama anggota kelompok ternak PE ‘Sakinah’ masih berada dalam posko pengungsian.
Terkait dengan bantuan tersebut, Suparno, anggota kelompok peternak PE ‘Sakinah’ yang tidak ikut mengungsi, mengatakan para peternak di daerahnya belum pernah mendapat suplai pakan ternak sebelumnya. Erupsi Merapi ternyata juga berdampak pada kondisi psikologis ternak-ternak, antara lain, kambing mengalami stres, ditandai dengan berkurangnya nafsu makan dan tidak bergerak aktif. Seekor kambing bahkan mati karena stres yang berkepanjangan. “Selama ini, kami mengusahakan pakan dari hijauan sekitar yang dicuci terlebih dahulu. Pakan ternak yang berasal dari hijauan sekitar tersebut biasanya diusahakan sekitar dua sampai tiga hari sekali dalam jumlah yang sangat terbatas,†tutur Suparno. (Humas UGM/Satria)