Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa UGM. Irwan Ferdiansyah, mahasiswa Program Studi Teknik Nuklir, berhasil meraih golden award dalam kompetisi penulisan ilmiah Tokyo Tech Indonesian Commitment Award (TICA). Irwan merupakan salah satu di antara tiga pemenang golden award bersama dengan mahasiswa ITB dan ITS. Penghargaan diserahkan pada 1 November lalu di Institut Teknologi Bandung.
Kompetisi yang diselenggarakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Tokyo Institute of Technology (PPI Tokodai) ini merupakan salah satu wujud kepedulian PPI Tokodai terhadap perkembangan dunia pendidikan dan penelitian di Indonesia. Kompetisi penulisan ilmiah ini bertujuan untuk mendorong dan mengapresiasi hasil karya para mahasiswa program sarjana di Indonesia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menurut penuturan Irwan, kompetisi diikuti oleh sekitar 100 mahasiswa se-Indonesia yang mengirimkan proposal penelitian masing-masing. Dari keseluruhan pendaftar, tersaring 69 proposal yang telah di-review oleh reviewer. Keenampuluhsembilan proposal tersebut kemudian dipilih 10 karya terbaik, yang dibagi menjadi dua kategori, tiga proposal sebagai penerima golden award dan tujuh proposal penerima finalist award. “Saya tidak menyangka bisa terpilih sebagai salah satu penerima golden award bersama rekan dari ITB dan ITS. Menurut juri, proposal penelitian saya tergolong inovatif dan mengarah pada panduan riset Dewan Energi Nasional sehingga layak menerima penghargaan ini,” kata mahasiswa angkatan 2007 ini saat ditemui di kampusnya, Fakultas Teknik UGM, Senin (15/11).
Irwan terpilih sebagai salah satu peraih golden award berkat proposal penelitian mengenai analisis Kopel NKC/THSC untuk AP1000, yang juga menjadi penelitian tugas akhirnya. Metode pengkopelan NKC/THSC merupakan salah satu cara untuk memperoleh analisis reaktor yang lebih akurat. “Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai estimasi terbaik MDNBR dari rekator AP1000 jika tipe bahan bakar yang digunakan adalah W-3. Hal ini belum dilakukan karena ini untuk pengoperasian masa depan,” jelas lajang kelahiran Karawang ini.
Disebutkan Irwan bahwa AP1000 merupakan salah satu kandidat terkuat untuk pembangkit listrik pertama di Indonesia. Reaktor AP1000 sedang dalam tahap pembangunan di China. Untuk di Indonesia, reaktor AP1000 merupakan kandidat reaktor yang diajukan untuk dibangun di negeri ini. (Humas UGM/Ika)