BULAKSUMUR (KU) – Pendidikan karakter kini memang menjadi isu utama pendidikan. Sebagai bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa, pendidikan karakter juga diharapkan mampu menjadi pondasi utama dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter pada siswa dirasa sangat penting selain mengajarkan aspek kognitif.
Hal itu terungkap dalam pembukaan Pelatihan Pengembangan Tata Kelola Pendidikan Karakter pada 35 orang guru perwakilan SMK RSBI se-DIY, Kamis (18/11), hasil kerja sama LPPM UGM dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Provinsi DIY.
Kepala Bidang Dikmenti Dikpora Propinsi DIY, Drs. Alip Sudardjo, mengatakan ada empat tujuan utama dilaksanakannya pendidikan karakter. Pertama, mencerdaskan para siswa dengan ilmu pengetahuan, mampu berpikir logis, kritis, dan analitis. Kedua, memiliki kepekaan nurani yang ditandai dengan sikap berlaku adil, jujur, empati, dan santun. Ketiga, memiliki kepekaan lingkungan. Keempat, memiliki kecerdasan merespon. “Mereka didorong untuk berani, berinisiatif, inovatif, dan kreatif,” katanya. Menurut Sudardjo, keberhasilan pendidikan karakter tidak cukup menjadi tanggung jawab pihak sekolah, tetapi juga lingkungan keluarga dan masyarakat.
Sekretaris Majelis Guru Besar UGM, Prof. Dr. Ir. Widyastuti, M.Sc., menuturkan kegiatan pelatihan pengembangan tata kelola pendidikan karakter bertujuan memberi penyegaran tentang konsep dan tata kelola pendidikan karakter di lingkungan sekolah. “Kita mennginginkan guru-guru mendapatkan penyegaran tentang konsep dan tata kelola pendidikan berbasis karakter, sebagai fasilitas penguatan pengembangan silabus dan bahan ajar penumbuhan karakter,” terangnya.
Widyastuti menambahkan dalam pelatihan ini para guru diharapkan mengetahui dan memahami teknik-teknik menumbuhkembangkan karakter dan menyusun sistem penilaian dan keberlanjutan pembelajaran karakter. “Diharapkan guru SMK RSBI di DIY mampu memberikan inspirasi dan mengembangkan pendidikan karakter yang prospektif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Beberapa pemateri yang dijadwalkan mengisi pelatihan yang dilaksanakan selama empat hari, 18-22 November, ini antara lain Guru Besar UGM, Prof. Dr. dr. Sutaryo, Sp. A(K), psikolog UGM, Dr. Tina Afiatin, Kepala Dinas Dikpora DIY, Prof. Suwarsih Madya, Polda DIY, Prof. Dr. Asmadi Alsa, Dr. Maria Gorreti Adiyanti, dan Dr. Wisjnu Martani. (Humas UGM/Gusti Grehenson)