Atase Kebudayaan Kedutaaan Besar Amerika Serikat Jakarta Anne Grimes menyatakan, ada tiga langkah strategis dalam public diplomacy, yaitu memajukan nilai-nilai kebebasan, keadilan, penghargaan atas HAM, menentang segala bentuk kekerasan dan mengkonfrontasi ideologi yang berlandaskan tirani dan kebencian, serta memajukan kepentingan dan nilai bersama antara rakyat Amerika dan rakyat lainnya di setiap negara.
“Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai hubungan diplomatik yang sangat baik dengan Amerika Serikat. Hal ini terbukti dengan posisi Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia,†kata Anne E Grimes dalam diskusi ‘US Policy in the South East Asia’ kerja sama Kedubes Amerika Serikat dengan American Corner (Amcor) Perpustakaan UGM di Lantai 3 Gedung Perpustakaan UGM Unit I Bulaksumur, Kamis (8/5).
Pada kesempatan tersebut Anne E Grimes memberikan konsep “The Four E’s†yang terdiri dari Engage, yaitu mengenai penjelasan tentang Amerika dan rakyat Amerika dengan cara yang tepat berdasarkan fakta. Exchanges, sebagai salah satu bentuk dari public diplomacy yang terbaik yaitu dengan mengirimkan sekelompok orang sebagai sarana bertukar pikiran dan budaya. Education, dengan mendorong pemuda Amerika untuk belajar ke negara tertentu dan Empower, mengirimkan pembicara dari Amerika.
Banyak pertanyaan muncul dalam diskusi ini. Salah satunya: mengapa banyak orang Indonesia terutama mahasiswa sulit mendapatkan visa?
Anne E Grimes pun mengatakan, kedutaan sesungguhnya tidak mempersulit mahasiswa untuk mendapatkan visa, namun proses untuk mendapatkannya memang bisa saja memakan waktu panjang, apalagi bagi mereka yang hanya memiliki satu nama (given name without surname).
Walaupun begitu, lanjutnya, Kedutaan Besar AS tentu akan membantu setiap orang yang ingin mengajukan visa. Yang jelas untuk mendapatkannya butuh proses. Semua hal pasti membutuhkan proses agar bisa bertahan dengan sempurna, termasuk demokrasi.
Hal senada juga disampaikan oleh Rektor UGM, Prof.Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D. saat menerima kunjungan Anne E Grimes di ruang kerjanya.
Menurut Rektor UGM, permasalahan visa dan imigrasi dialami oleh hampir semua orang asing yang akan mengunjungi Amerika Serikat. Namun, katanya, itu menjadi pilihan dari pemerintah Amerika untuk menerapkan sistem imigrasi yang semacam itu.
Diskusi ini diikuti mahasiswa S2 dan S3 pengkajian Amerika Sekolah Pascasarjana UGM. Menurut pengelola Amaerican Corner UGM, Nur Cahyati Wahyuni, diskusi bulanan ini digelar AC UGM sebagai upaya mendekatkan informasi yang selama ini ada di dalam buku.
“Bagi para pengguna American Corner UGM, ruang dialog dalam diskusi ini terbuka lebar demi mendapatkan informasi yang tepat dan akurat langsung dari yang berwenang,†tandasnya. (Humas UGM)