YOGYAKARTA-Rangkaian perhelatan WISDOM 2010 dimulai hari ini, Minggu (5/12). Pembukaan WISDOM 2010 diawali dengan penanaman pohon sebagai penanda diwujudkannya Taman Kearifan (Wisdom Park) sebagai lokasi simbolis untuk mengenang perhelatan WISDOM 2010 dan mengingatkan generasi muda untuk selalu mengedepankan kearifan.
Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D memimpin langsung penanaman 38 pohon yang melibatkan 38 perguruan tinggi di Indonesia tersebut di halaman depan Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Perguruan tinggi yang terlibat tersebut antara lain Universitas Andalas, Undip, IPB, UI, Universitas Udayana, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Negeri Papua, serta Universitas Tanjungpura.
Selain itu hadir pula, Sjambjah, penerima anugerah Kalpataru 2007 dan tokoh penyelamat lingkungan dari Dusun Nganggring, Sleman. Bahkan, dalam kesempatan tersebut Sjambjah sempat memberikan sambutan dengan tema Hidup Kita Tergantung pada Lingkungan.
Menurut penuturan perancang dari Taman Kearifan, Ir Haryana, M.Arch dan Didik Kristiadi, MLA, gagasan utama dari bangunan Taman Kearifan ini adalah untuk mempersatukan enam tema besar perhelatan WISDOM 2010. Fitur utama dari taman ini adalah lingkungan sungai yang mencerminkan tema Managing the Environment. Sungai juga berfungsi sebagai pengendali banjir dan tanaman air dengan pola pemanfaatan sawah yang sejalan dengan tema Technology and Socio-Cultural Change.
“ Ada keterpaduan antara sungai, air, tanah dan pohon sebagai pengendali kemakmuran dan keberlangsungan kehidupan,†kata Haryana.
Haryana menambahkan di bagian lain dirancang taman yang akan dipenuhi dengan tanaman obat tradisional yang menggambarkan tema Local Knowledge and Global Health. Area taman ini dapat digunakan untuk mengadakan Health Food Festival (selaras dengan tema Tourism and Creative Economy). Taman terakhir ini berwujud fasilitas utama dalam bentuk teater terbuka untuk mendukung tema Education in a Global World.
38 jenis pohon yang mewakili tanaman-tanaman khas dari provinsi-provinsi di Indonesia itu antara lain meliputi Kayu Manis, Puspa, Meranti Damar Hitam, Menteng, Pala, Kenari, Cengkeh, Kayu Biti, Ulin, Saga, Eboni, Cendana, dan Pasak Bumi.
Sementara itu di tempat yang sama penerima penghargaan Kalpataru, Sjambjah berharap agar masyarakat di dunia bisa bersahabat dengan alam. Kehidupan umat manusia sangat tergantung dari alam. Berbagai kejadian bencana alam seperti banjir dan tanah longsor menurutnya tidak bisa dilepaskan dari sikap masyarakat yang sia-sia dan merusak alam sekitar.
“ Alam bermanfaat untuk kehidupan, kesehatan, dan banyak hal. Untuk itu mari kita jaga dan pelihara lingkungan setidaknya bisa dimulai dari menanam pohon sejak sekarang,†ujar Sjambjah dalam bahasa Jawa yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Rektor UGM Prof Ir Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D.
Usai penanaman beberapa jenis pohon di Taman Kearifan ini pembukaan WISDOM kemudian dilanjutkan dengan pelepasan ratusan merpati putih oleh Rektor UGM beserta perwakilan perguruan tinggi dan lembaga swasta maupun pemerintah yang hadir. Di akhir acara para tamu undangan kemudian mendapat suguhan tarian Dayakan Borobudur.
Seperti diberitakan sebelumnya, nantinya dalam WISDOM 2010 ini para peserta juga akan berkunjung ke beberapa desa dalam Post Merapi Eruption Social Program dengan melewati rute Pangukrejo-Gondang-Petung-Pagerjurang. Program ini bertujuan untuk memberi kesempatan bagi para peserta WISDOM 2010 untuk memahami The Spirit of Merapi yang menjadi akar kearifan lokal yang telah ada dalam masyarakat sekitar Merapi selama berabad-abad. Kunjungan tersebut juga menunjukkan kepada para peserta WISDOM 2010, bagaimana kearifan lokal berperan sebagai sumber daya alam untuk menjaga Merapi dan penduduk sekitarnya (Humas UGM/Satria AN)