JOGJAKARTA (KU) – Guru Besar Emeritus Fakultas Kedokteran UGM Prof. dr. Parmono Achmad, MPH, berpulang dalam usia 86 tahun. Pria kelahiran Jatinegara, 12 Maret 1924 ini meninggal dunia pada hari Jumat, 3 Desember 2010 pukul 23.30 di perumahan dosen, Bulaksumur D-13, Yogyakarta.
Almarhum dimakamkan pada hari Sabtu (4/12) pukul 15.00 di Pemakaman Keluarga UGM Sawitsari setelah diberangkatkan dari rumah duka. Sebelumnya, jenazah disemayamkan di Balairung untuk mendapatkan penghormatan terakhir.
Rektor UGM Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D dalam sambutan mewakili sivitas akademika mengatakan almarhum semasa hidupnya banyak mencurahkan perhatian di bidang ilmu kesehatan masyarakat.
“Almarhum telah berjasa besar dalam menyumbangkan tenaga dan pikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang ditekuninya,” kata Sudjarwadi.
Sudjarwadi kemudian mengutip pidato pengukuhan Alrmahum saat dikukuhkan sebagai guru besar, salah satunya, pentingnya dunia kedokteran melakukan penelitian tentang berbagai penyakit dan wabah di setiap derah di Indonesia yang memiliki ciri-ciri fisik, demografis, sosial budaya dan ekonomi yang berbeda. “Hal itu harus dipahami dan diperhatikan oleh dunia kedokteran,” ungkapnya.
Dalam pidato tersebut, kata Sudjarwadi, juga dijelaskan secara rinci tentang perjalanan panjang perkembangan ilmu kedokteran dan ilmu kesehatan. “Almarhum banyak menyoroti kesehatan secara menyeluruh, mulai dari kesehatan anak-anak sampai dengan Gerontologi dan Geriatri,” katanya.
Pria yang meyandang Guru Besar tahun 1979 ini meningalkan seorang istri dan tiga orang anak, Muhammad Iqbal, Sri Indira, dan Muhammad Arief. Beliau dikenal sebagai staf pengajar ilmu kesehatan masyarakat, fakultas kedokteran sejak tahun 1960. Meraih gelar master (MPH) dari Graduate School of Public Health, University of Pittsburg, pennsylvania, Amerika Serikat, tahun 1970. (Humas UGM/Gusti Grehenson)