• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Pariwisata Warisan Budaya Kian Diminati Masyarakat Global

Pariwisata Warisan Budaya Kian Diminati Masyarakat Global

  • 08 Desember 2010, 10:22 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 7326
Pariwisata Warisan Budaya Kian Diminati Masyarakat Global

YOGYAKARTA – Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa terbesar di dunia yang paling banyak menyerap tenaga kerja di tahun 2010 ini. Bahkan, di beberapa negara, sektor pariwisata menjadi sumber penghasilan utama. Hal itu disampaikan pakar pariwisata, Alistair G. Speirs, dalam Diskusi 'Heritage Tourism and Creative Economy', WISDOM 2010, di Museum Sonobudoyo, Selasa (7/12). Dalam diskusi kali ini, ikut menjadi pembicara, Diah Ariani Arimbi, Ph.D. dari Universitas Airlangga, Elmustian Rahman dari Universitas Riau, Joseph Herudjiati Purwoko, Ph.D. dari Fakultas Humaniora Universitas Diponegoro, Direktur Bali Film, Deborah Gabinetti, dan peneliti dari IPB, Dr. Ir. Nurhayati H.S. Arifin.

Menurut Alistair, pertumbuhan industri pariwisata disebabkan semakin bertambahnya pariwisata museum dan berbagai jenis warisan budaya. Ia pun mengusulkan setiap daerah untuk mempertahankan kekayaan heritage atau warisan budaya sebagai salah satu daya tarik wisata. "Kebanyakan turis akan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menikmati pengalaman berkunjung ke berbagai warisan budaya," katanya.

Alistair menginformasikan salah satu tujuan wisata yang telah dikemas dengan kualitas sangat baik, antara lain, wisata Candi Borobudur dan Bali. "Borobudur memberikan pengalaman mengesankan bagi pengunjungnya, sedangkan Bali, memiliki daya tarik yang sangat luar biasa," tutur pendiri Phoenix Communications ini.

Bali dan Borobudur, menurut Alistair, merupakan dua dari 115 tempat yang paling sering dikunjungi wisatawan dunia. Lokasi lainnya adalah Chang Mai-Thailand, Tembok Raksasa-China, Hue-Vietnam, Kyoto-Jepang, dan Rajashtan-India. Menurutnya, masih banyak warisan budaya lain yang dapat dipromosikan kepada wisatawan. Namun, yang tidak kalah penting adalah bagaimana membuat paket wisata sebagai alternatif tujuan pariwisata. Ia mencontohkan Singapura yang tidak memiliki warisan budaya, tetapi menawarkan paket wisata belanja modern. Lalu Thailand, negara ini menawarkan paket belajar dan plesir melalui ‘Amazing Thailand'.

Pengamat pariwisata dari Universitas Udayana, Bali, Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A., menyampaikan pembangunan pariwisata heritage harus diikuti dengan peningkatan kreativitas ekonomi masyarakat lokal. Ia mencontohkan pembangunan pariwisata warisan budaya di daerah Tenganan Pegeringsingan, Bali, dengan mengangkat bentuk tradisi budaya dan simbol identitas masyarakat setempat. "Hal yang ditawarkan, seperti ritual budaya geringsing, hasil kain tenun geringsing, dan bentuk tulisan manuskrip di daun palem," tambahnya.

Kendati begitu, pengembangan pariwisata di Tangenan tetap saja menimbulkan dampak negatif dari perluasan area objek wisata. Pemerintah lokal dan industri pariwisata, menurut Wayan Ardika, seharusnya memberikan perhatian dan pehamaman pada masyarakat lokal untuk meminimalisasi dampak negatif akibat masuknya budaya luar dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. "Dengan itu, pengembangan industri pariwisata bisa berkelanjutan," ujarnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Pengelolaan Pariwisata Kraton Ratu Boko Belum Optimal

    Tuesday,01 August 2017 - 8:46
  • Identitas Budaya Lokal Semakin Menguat

    Wednesday,03 March 2010 - 9:37
  • Mahasiswa Pariwisata UGM Belajar Budaya di Jepang

    Thursday,10 November 2016 - 13:57
  • Pemerintah Segera Luncurkan Warisan Budaya Nasional

    Monday,09 July 2012 - 9:24
  • Pakar UGM: Manajemen Pariwisata DIY Perlu Dikaji Ulang

    Thursday,20 November 2014 - 10:26

Rilis Berita

  • Memilih Pemimpin Bukan Hanya Bertumpu Pada Popularitas 05 June 2023
    Sosial Research Center (SOREC) Universitas Gadjah Mada dan Rumah Politik Kesejahteraan (RPK) mend
    Agung
  • Kegiatan Pengabdian BEM KM UGM Libatkan Mahasiswa Internasional 05 June 2023
    Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM menyelenggarakan agenda
    Gloria
  • Mahasiswa Fisipol UGM Borong Prestasi di 6 Cabang Lomba dan 2 Kompetisi Nasional 05 June 2023
    Total 10 tim mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM berhasil meraih pengha
    Satria
  • UGM Jaring Kerja Sama Dengan 50 Institusi Pendidikan di The 75th NAFSA Annual Conference and Expo 2023 05 June 2023
    UGM mengembangkan kerja sama bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat (tridarma)
    Ika
  • Mahasiswa Amerika Serikat Belajar Budaya Jawa dan Ajari Santri Gunungkidul Bahasa Inggris 05 June 2023
    Sebanyak 14 mahasiswa dan dua dosen dari Warren Wilson Collage (WWC), Amerika Serikat belajar sen
    Ika

Agenda

  • 06Jun Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Dra. Ratna Susandarini, M.Sc....
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual