Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Prof. Ir Jero Wacik, menyebutkan Jogjakarta telah dinyatakan aman untuk dikunjungi pascaerupsi Merapi. Erupsi Merapi beberapa waktu lalu tidak dipungkiri menimbulkan berbagai dampak negatif di berbagai sektor, tidak terkecuali pariwisata. Meletusnya Merapi menyebabkan pembatalan berbagai kunjungan wisata ke sejumlah tempat di Yogyakarta. “Saat ini, Jogja sudah aman untuk kembali dikunjungi. Jadi, selamat datang kembali ke Jogja!†ujarnya saat konferensi pers penutupan WISDOM 2010, Rabu (8/12), di Grha Sabha Pramana UGM.
Dikatakan Jero Wacik, recovery pariwisata pascaerupsi Merapi lebih cepat dibandingkan dengan gempa Bantul tahun 2006 silam. Pulihnya sektor pariwisata yang lebih cepat ini karena tingkat kerusakan fasilitas pariwisata tidak begitu parah. “Untuk kasus Merapi, pemulihan pariwisata lebih cepat karena fasilitas pariwisata tidak banyak yang mengalami kerusakan akibat eurupsi Merapi,†terangnya.
Jero Wacik mengatakan guna menarik kembali para wisatawan, khususnya mancanegara, untuk berkunjung pihaknya telah menggandeng UNWTO dan UNESCO dalam mempromosikan kembali status Indonesia, khususnya Jogjakarta, yang sudah aman untuk dikunjungi kembali. Selain itu, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dunia tentang kemanan Indonesia, pihaknya juga telah mendorong sejumlah acara internasional, seperti KTT ASEAN, KTT ASEAN + EAST ASIA, untuk dihelat di Indonesia.
Ditambahkan Jero Wacik, penyelenggaraan WISDOM 2010 yang diprakarsai UGM merupakan salah satu cara yang tepat guna membangun kembali kepercayaan dan keyakinan masyarakat dunia tentang kondisi Indonesia yang sudah aman dari berbagai bencana.
Pendapat senada turut disampaikan Direktur Eksekutif UNWTO, Dr. Marcio Favilla, dan Direktur UNESCO Regional Asia Pasifik , Prof. Hubert Gijzen, Ph.D. Keduanya turut mempromosikan pada masyarakat dunia bahwa Indonesia siap untuk dikunjungi wisatawan dari berbagai belahan dunia. Mereka juga membangun solidaritas di tingkat komunitas pariwista terkait berbagai bencana yang melanda Indonesia.
Gagas Pengembangan Kurikulum Berbasis Local Wisdom
Sementara itu, Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., saat ditemui seusai acara mengatakan dengan kegiatan WISDOM kali ini diharapkan mampu membangkitkan berbagai fungsi pendidikan guna menciptakan kehidupan manusia yang lebih berkualitas . “Melalui pendidikan, ilmu pengetahuan memperoleh konteks yang luar biasa untuk kebaikan umat manusia,†katanya.
Selepas kegiatan WISDOM, lanjut Rektor, UGM akan mengembangkan kurikulum yang bersifat komperehensif, utuh, dan terpadu yang tidak hanya mendidik pikiran, tetapi juga hati. “Jadi, kita berencana akan mengembangkan kurikulum yang berbasis kearifan lokal,†pungkasnya. (Humas UGM/Ika)