Pemukiman dengan reklamasi kawasan peisir merupakan fenomena yang sedang banyak berkembang di Indonesia. Pemukiman pasca reklamasi memunculkan lingkungan baru dan pemahaman baru. Lingkungan dan pemahaman baru ini pada akhirnya memunculkan strategi keruangan masyarakat.
Menurut Judy Obet Waani, S.T., M.T., staf pengajar Jurusan Arsitektur Universitas Sam Ratulangi, berubahnya keadaan fisik pada bagian pesisir pemukiman yang direklamasi membuat masyarakat bereaksi untuk mempertahankan ruang dan diri mereka atau keluar dari keadaan lingkungan di pemukiman tersebut. “Keadaan ini merupakan bagian dari strategi keruangan masyarakat dalam mengantisipasi dan menjawab kebutuhan mereka tentang ruang. Perilaku meruang ini merupakan usaha dalam upaya menyesuaikan, mempertahankan, menandai, dan melegitimasi ruang,†paparnya saat ujian terbuka program doktor, Senin (12/12) di Gedung Pasca Sarjana UGM.
Usaha meruang dikatakan Judy, terjadi akibat perubahan fisik pada bagian pesisir pemukiman yang direklamasi
Dikatakan pria kelahiran Menado, 18 Oktober 1964 ini, pada kasus reklamasi di Pantai Manado, masyarakat Titiwungen Selatan dalam menghadapi lingkungan baru pasca reklamasi, menggunakan strategi keruangan yang berdasar pada nilai “Basudaraâ€. Basudara dalam masyarakat Titiwungen Selatan adalah kesadaran yang lahir dari ungkapan baku-baku bae(saling berbuat baik), baku-baku saying(Saling menyayangi) dan baku-baku kase inga (saling mengingatkan).
Disebutkan Judy saat mempertahankan disertasi berjudul “ Basudara dalam Permukiman Titiwungen Selatan Pasca Reklamasi Pantai Manadoâ€, terdapat tujuh konsep yang mendukung terbentuknya teori basudara dalam ruang pemukiman masyarakat Titiwungen Selatan pasca reklamasi yaitu konsep penyesuaian diri, penandaan ruang, strategi pertahanan ruang, dan legitimasi ruang. Berikutnya konsep eksistensi ruang, hak pasini, dan konsensus yang secara langsung mendukung kategori konseptual eksistensi ruang masyarakat.
Teori basudara yang terbangun dari konsep-konsep tersebut, imbuh Judy, berasal dari 12 tema yang terbangun dari unit informasi. Tema tersebut adalah, ruang rumah budel, ruang baku mara, ruang hak pasini, ruang ekspresi kelompok, ruang karakterisasi, ruang tampa mancari, ruang sama-sama, ruang kesehatan masyarakat, ruang tampa bermain, ruang evanglisasi, ruang beragama, dan ruang investasi. (Humas UGM/Ika)