• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • AEVI Siapkan Prosedur Penanganan Penyelamatan Ternak di Lokasi Bencana

AEVI Siapkan Prosedur Penanganan Penyelamatan Ternak di Lokasi Bencana

  • 15 Desember 2010, 03:05 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 5835
AEVI Siapkan Prosedur Penanganan Penyelamatan Ternak di Lokasi Bencana

YOGYAKARTA – Asosiasi Epidemiologi Veteriner Indonesia (AEVI) berencana menyusun prosedur tetap (protap) penanganan penyelamatan ternak di daerah lokasi rawan bencana untuk diberlakukan di seluruh Indonesia. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi timbulnya korban ternak saat terjadi bencana. Menyusul banyaknya korban ternak saat terjadi bencana erupsi merapi 2010 di DIY dan Jawa Tengah. Hal itu mengemuka dalam kongres AEVI yang berlangsung 13-14 Desember 2010 di kampus FKH UGM.

Ketua Umum AEVI Prof. Dr. drh. Setyawan Budiharta menyampaikan, penyelamatan ternak selama ini kurang mendapat perhatian dalam program penanggulangan bencana nasional. Disebabkan belum adanya prosedur baku yang diberlakukan secara resmi bagi pihak yang berkepentingan dalam penanggulangan bencana. "Kesiapsiagaan veteriner untuk bencana belum ada," kata Setyawan ditemui di sela-sela kongres AEVI, Selasa (14/12).

Menurut Guru Besar FKH UGM ini, kesiapsiagaan veteriner perlu dilakukan di berbagai bencana seperti bencana tsunami, banjir bandang, gempa dan erupsi gunung api. Bahkan, prosedur penanganan penyelamatan ternak tidak hanya dilakukan pada waktu terjadinya bencana, melainkan pra bencana, saat bancana, dan pasca bencana. "Semua ini memerlukan koordinasi antar pemangku kepentingan yang terlibat," katanya.

Diakui Setyawan, pengalaman FKH UGM dalam penanganan ternak Merapi bisa menjadi modal dasar penyusunan prosedur kesiapsiagaan veteriner dalam penanganan dan penyelamatan ternak di lokasi bencana. Untuk di pulau Jawa, penyelamatan ternak merupakan salah satu kesatuan dalam penanganan bencana. Sebab, mayoritas masyarakat yang tinggal di wilayah pedesaan banyak jadi peternak.

"Jangan heran, kalo sulit mengungsikan ternak dengan pemiliknya. Bila pemiliknya sudah mengungsi, pagi atau sore harinya,melihat kondisi ternaknya di rumah," ujarnya.

Dengan adanya prosedur penyelamatan ternak maka sangat memungkinkan adanya koordinasi berbagai pihak yang berwenang untuk mengevakuasi ternak yang lokasinya dekat dengan sumber pakan serta berdampingan dengan lokasi pemiliknya.

Sementara ketua I AEVI Dr. drh. Anak Agung Gde Putra, SH menyampaikan prosedur penanganan ternak di lokasi bencana ini akan selesai dibuat pertengahan tahun depan. Rencananya, draft protap tersebut akan diusulkan pemerintah untuk dijadikan sebagai prosedur nasional. "Kita usahakan tahun depan sudah selesai," ujar mantan kepala BPPV Regional VI Denpasar.

Kongres AEVI kali ini dibuka menghadirkan berbagai ahli epidemiologi veteriner dari seluruh Indonesia. Mereka berasal dari Balai Besar Penelitian Veteriner (BBPV), Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam bidang Kesehawtan Hewan, Balai Pengujian Mutu dan Serifikasi Obat Hewan (BPMSOH) dan Pusat Veterinaria Farma. Dalam kongres kali ini, kata Agung, juga dibahas peningkatan kompetensi epidemiolog dalam hal pemberantasan, pencegahan, pengendalian penyakit hewan menular. "Mayoritas anggota kita bekerja di lembaga pemerintah," ungkapnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • UGM dan Kagama Kirim Bantuan Logistik di Daerah Bencana

    Wednesday,03 February 2021 - 6:08
  • UGM Kirim Mahasiswa Relawan Kelud

    Tuesday,18 February 2014 - 10:28
  • Fakultas Peternakan UGM Mendirikan Posko Penyelamatan Ternak Gunung Agung

    Sunday,01 October 2017 - 12:32
  • Fapet UGM Edukasi 3 in 1 di Posko Bersama Penyelamatan Ternak

    Wednesday,18 October 2017 - 12:08
  • UGM Peduli Kekeringan

    Wednesday,28 October 2015 - 17:37

Rilis Berita

  • Terancam Punah, Yayasan KEHATI, OIC, dan The Body Shop Gelar Roadshow Peduli Orangutan di UGM 26 March 2023
    Awal bulan Novermber 2017 lalu, peneliti menemukan spesies baru orangutan di Sumatera U
    Satria
  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual