YOGYAKARTA – Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) akan mengundang seluruh anggotanya dari berbagai daerah untuk urun rembug menyampaikan sumbang saran pemikiran terhadap berbagai hal permasalahan yang dihadapi bangsa saat ini. Pemikiran tersebut meliputi bidang pendidikan, kebudayaan, demokrasi, ekonomi, teknologi, hukum dan pangan. Dari sumbangan pemikiran para alumni tersebut, diharapkan bisa memberikan masukan kepada pemangku kepentingan baik pusat dan daerah untuk melakukan perubahan dan perbaikan dari setiap kebijakan untuk mensejahterakan seluruh warga masyarakat.
“Dengan segala kerendahan hati namun dilandasi oleh optimisme yang tinggi, KAGAMA ingin menyumbangkan pemikiran bagi perubahan bangsa ini,” kata Sekjen KAGAMA Prof Dr Ir Budi Santoso Wignyosukarto, Dip.HE., D.E.A., Rabu (15/12), dalam rangka pelaksanaan seminar ‘Jalan Menuju Kesejahteraan: Persembahan KAGAMA untuk Indonesia”, 17-18 Desember 2010 di Grha Sabha Pramana UGM.
Tema tentang kesejahteraan, kata Budi, memang sengaja diangkat mengingat cita-cita mulia dalam pembentukan NKRI samapi saat ini belum terwujud. “Kita mengundang Kagama di daerah untuk membantu pembangunan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ketua panitia seminar, Prof. Dr. dr. Sutaryo, Sp.A(K) menyampaikan seminar ini dilaksanakan bersamaan dengan sidang pleno KAGAMA dan perayaan Dies Natalis UGM ke 61. Rencananya, seminar akan dibuka langsung oleh Ketua KAGAMA Sri Sultan Hamengkubuwono X di Grha Sabha Pramana.
Kepada wartawan, Sutaryo menjelaskan UGM sejak berdirinya sudah memiliki kontribusi besar dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa. Ia mencontohkan, kontribusi UGM dalam membidani lahirnya UU pendidikan pertama di Indonesia, UU politik Agraria, program Keluarga Berencana, pembentukan ASEAN dan penguasaan teknologi peluncuran roket pertama kali.
“Sudah Tugas Gadjah Mada untuk menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa,” ujarnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)