• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Sri Sultan : Demokrasi Belum Membuat Rakyat Sejahtera

Sri Sultan : Demokrasi Belum Membuat Rakyat Sejahtera

  • 18 Desember 2010, 07:00 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 4735
Sri Sultan : Demokrasi Belum Membuat Rakyat Sejahtera

YOGYAKARTA – Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), Sri Sultan HB X, mengatakan demokrasi yang berlangsung lebih dari satu dasawarsa di Indonesia baru sebatas demokrasi prosedural, belum mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Ternyata, nasib rakyat kecil belum juga bertambah baik. Padahal, bagi mereka kesejahteraan lebih penting dari segalanya, termasuk demokrasi dan segala aturannya," kata Sri Sultan saat menyampaikan sambutan dalam acara Seminar Nasional "Jalan menuju Kesejahteraan: Persembahan Kagama untuk Indonesia", di Grha Sabha Pramana, Jumat (17/12).

Dalam kehidupan demokrasi yang otentik, suara rakyat ditempatkan pada posisi tertinggi. Celakanya, sekarang ini ideologi kerakyatan itu berubah menjadi adagium baru: 'politik uang, suara rakyat adalah suara uang'. "Setiap proses politik nyaris selalu ditransaksikan dalam bentuk uang sehingga demokrasi mengalami distorsi yang luar biasa di mana substansi demokrasi 'dari, oleh dan untuk rakyat' tidak pernah terwujud dalam praktik politik di Indonesia," ujar Sultan.

Ditambahkannya bahwa pada umumnya di negara yang memiliki jumlah penduduk miskin cukup banyak dan institusi sosial politik yang masih lemah, demokrasi gampang dimanipulasi oleh elit-elit politik oportunis parlemen dan pemimpin despotik yang menawarkan janji-janji populis agar dapat dipilih di parlemen atau eksekutif. Namun, setelah terpilih mereka hanya memperluas kekuasaan, mencari rente ekonomi, dan meninggalkan rakyat tetap dalam kemiskinan. "Kekuasaan dijadikan sebagai "mesin pencetak uang" untuk membeli suara sehingga proses manipulasi demokrasi yang berlangsung siklikal mengikuti kalender pemilu lima tahunan," kata alumnus Fakultas Hukum UGM ini.

Sultan menjelaskan demokrasi di mana pun adalah suatu proses. Ia bukan sesuatu yang given for granted, tak terkecuali di Indonesia. Namun demikian, demokrasi bukanlah tujuan. Demokrasi hanyalah cara, tujuannya adalah kesejahteraan rakyat. "Di negeri ini, demokrasi politik masih butuh waktu panjang, terlebih jika dikaitkan dengan tingkat kejahteraan bangsa. Kita masih perlu banyak belajar dan memperbaiki banyak hal untuk bisa mewujudkan demokrasi sebagai jembatan mencapai kesejahteraan," kata Sri Sultan.

Menurut Sultan, usaha yang perlu diperjuangkan saat ini untuk mewujudkan demokasi yang dapat memenuhi syarat-syaratnya ialah penegakan hukum dan berkeadilan secara nyata serta memperbaiki kehidupan kepartaian dengan menampilkan politisi yang berakarakter, berbudaya, bertanggung jawab, dan punya rasa malu.

Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dalam sambutannya saat membuka seminar yang dilaksanakan oleh Kagama ini menuturkan sejak awal berdirinya UGM selalu menanamkan nilai-nilai kegadjahmadaan kepada alumninya, yakni Pancasila dan keilmuan. "Dalam mempertanggungjawabkan ilmunya, dalam rangka untuk kepentingan keadaban, kemanfaatan, dan kebahagiaan masyarakat," kata Sudjarwadi.

Sudjarwadi menjelaskan alumni UGM telah berkiprah di berbagai bidang dan telah memberikan prestasi kerja baik di masyarakat. Untuk mereka yang beprestasi, UGM akan memberikan penghargaan dalam berbagai kategori, di antaranya bidang budaya dan seni, generasi muda, jurnalisme dan media, pendidikan, kewirausahaan dan bisnis, pelopor pendidikan, dan pembangunan ekonomi.

Sementara itu, Prof. Dr. dr. Sutaryo, Sp.A(K)., yang bertindak selaku ketua seminar, menyebutkan anggota Kagama saat ini mencapai lebih dari 212 ribu orang. Di antara mereka, yang bergelar doktor mencapai lebih dari 2.000 orang, sedangkan guru besar sebanyak 500 orang. "Mereka ada yang jadi wapres, DPR, lurah, walikota, masih banyak lagi," kata Sutaryo. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • UGM Siap Sinergikan Pemikiran Presiden SBY-Sri Sultan HB X

    Wednesday,15 December 2010 - 13:21
  • Peringatan HUT RI ke-65 di Balairung UGM

    Tuesday,17 August 2010 - 10:40
  • Demokrasi Soekarno-Hatta Relevan untuk Pengembangan Demokrasi

    Wednesday,18 January 2017 - 15:56
  • Peneliti PSP: Anarkisme Atas Nama Demokrasi yang Dipaksakan Ancam Yogyakarta

    Friday,15 July 2011 - 10:04
  • Sri Sultan HB X : “Bagi Bangsa dan Negara Indonesia, Pancasila sudah final,”

    Monday,04 June 2007 - 10:04

Rilis Berita

  • Cegah Diabetes Pada Anak Dengan Membatasi Makanan Manis dan Lakukan Aktivitas Fisik 06 February 2023
    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat kasus diabetes pada anak meningkat signifikan pada t
    Ika
  • Tim Peneliti UGM Lakukan Riset Inverter Statik Kereta Api 06 February 2023
    Tim peneliti dari Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Univers
    Gusti
  • Mahasiswa KKN UGM Kembangkan Wisata Panas Bumi Kawah Sikidang 06 February 2023
    Dataran Tinggi Dieng merupakan kompleks gunung api. Selain menjadi sumber energi panas bumi denga
    Gusti
  • Lebih dari 3 Ribu Mahasiswa UGM Terima Insentif Prestasi Sebesar 2 Miliar di 2022 06 February 2023
    UGM berkomitmen kuat untuk terus mendukung dan memfasilitasi para mahasiswanya dalam pengembangan
    Satria
  • UGM Terlibat Aktif Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Tengah 03 February 2023
    Stunting masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Data Asian Development Bank mencatat ang
    Ika

Agenda

  • 07Feb Dies Natalis Fakultas Hukum UGM...
  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual