YOGYAKARTA – Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UGM, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., melantik 29 ners baru, Selasa (21/12) di Gedung Pusdiklat RSUP Dr. Sardjito. Ners yang dilantik kali ini terdiri atas 3 pria dan 26 wanita. Dengan demikian, sampai saat ini jumlah ners yang telah diluluskan FK sebanyak 1.083 orang.
Ali Ghufron dalam sambutannya mengatakan lulusan ners saat ini banyak dibutuhkan, baik di dalam maupun luar negeri. Ia mencontohkan Jepang yang membutuhkan tenaga perawat sebanyak 1.000 orang dari Indonesia. Tidak hanya itu, Belanda dan negara maju lainnya di Eropa masih kekurangan tenaga keperawatan. “Kita mendukung apabila lulusan ners mau menjadi duta bangsa di luar negeri,” kata Ghufron.
Apabila beberapa lulusan belum berminat, Ghufron pun maklum karena tenaga ners masih banyak dibutuhkan di berbagai daerah meskipun lulusan keperawatan sudah cukup banyak dengan berdirinya lembaga pendidikan keperawatan. “Saat ini lebih dari 300 STIKES baru yang berdiri,” tambahnya.
Namun demikian, Ghufron yakin lulusan ners FK UGM memiliki kompetensi sangat baik dalam memberikan pelayanan kesehatan di masyarakat. Kepada ners baru, Ghufron mengharapkan agar dapat bekerja dan mengabdi dengan menjaga nama baik almamater. “Belajar sesungguhnya adalah saat mengabdi di masyarakat. Kita juga tidak ingin alumni mendapatkan masalah terkait profesinya,” ujarnya.
Selain itu, Ghufron menekankan ners terus menambah pengetahuan dan keterampilan baru ilmu keperawatan. Dalam kesempatan itu, Ghufron juga menginformasikan FK UGM berencana untuk mendirikan pendidikan S-2 dan pendidikan spesialis untuk ilmu keperawatan. “Alumni nantinya bisa melanjutkan jenjang pendidikannya di sini,” katanya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DIY, dr. Sarminto, M.Kes., dalam pidato sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Seksi Tenaga Sarana prasarana, drg. Yuli Kusumawati, M.Kes., menuturkan lulusan ners di masyarakat harus memiliki keahlian (skill), perilaku (attitude), dan pengetahun (knowledge) yang baik dalam melayani masyarakat. “Sangat penting bagi perawat untuk memiliki pengalaman di lapangan,” katanya. Ia juga berpesan agar perawat juga selalu menjaga kode etik profesi dan mempertahankan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat.
Pelantikan ners ke-17 ini dihadiri oleh Direktur SDM dan Pendidikan RSUP Dr. Sardjito, dr. Sigit Priohutomo, M.P.H., Kepala Seksi Tenaga Sarana Dinas Kesehatan Provinsi, drg. Yuli Kusumawati, M.Kes., dan Kepala Bidang Ilmu Keperawatan FK UGM, Purwanta, S.Kp., M.Kes. Dalam kesempatan tersebut, Purwanta melaporkan nilai IPK profesi tertinggi dalam pelantikan ners kali ini diraih oleh Fitri Asriani, dengan nilai 3,93. Sementara itu, tercatat sebagai lulusan termuda adalah Nurul Purborini, yang menyelesaikan studi dalam usia 22 tahun 9 bulan. (Humas UGM/Gusti Grehenson)